SABAR adalah salah satu rumus kesuksesan orang-orang besar. Masalah dalam hidup memang kadang kala terasa berat untuk kita pikul. Ujian yang kita hadapi memang kadang membuat kita lemah.
Tapi apakah kita akan berlarut-larut hidup dalam masalah tanpa ada energy untuk menjalani hidup dengan normal dan kembali semangat? Apakah kita akan membiarkan sisa hidup kita hanya terisi oleh kemurungan karena musibah demi musibah yang menimpa? Apakah kita membiarkan sisa usia kita terjalani untuk menangis dan menangis?
Rugi. Sungguh merugi orang yang tidak bisa menormalkan kondisinya dari keterpurukan. Allah sudah menjanjikan, tidak ada satu pun orang yang dibiarkan menjalani kehidupan ini tanpa adanya sebuah ujian. Ujian adalah sarana Allah untuk membangkitkan kualitas manusia.
Proses terbentuknya mutiara adalah salasatu teladan yang diberikan oleh Alam kepada manusia. Kita tahu mutiara adalah barang yang sangat berharga, indah dan mahal. Namun, keindahan mutiara yang kita saksikan itu tidaklah terjadi spontan.
Mutiara terbentuk dari getah perut yang dikeluarkan kerang ketika ia berusaha menahan rasa sakit akibat sebutir pasir telah memasuki tubuhnya. Setiap kali kerang merasa sakit, kerang mengeluarkan getah yang kemudian membungkus pasir tersebut. Hal ini terjadi tidak hanya sehari dua hari, namun selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Dari peristiwa menyakitkan yang lama itulah kemudian terbentukalah mutiara.
Begitu pula dengan kehidupan manusia. Masalah demi masalah adalah cara Allah untuk menempa hamba-hambaNya untuk menjadi manusia yang tangguh. Musibah adalah cara Allah menyaring manusia dari loyangnya, hingga yang lolos hanyalah emas-emas yang punya nilai tinggi di hadapan Rabb-Nya.[]
Sumber: Man Shabara Zhafira/Karya: Ahmad Rifa’I Rif’an/Penerbit: Gramedia