Oleh: M. Fibra Wijaya
fibrawijaya@gmail.com
KITA hidup di dunia ini bagaikan seorang yang pergi merantau. Ya, namanya perantau tidak mungkin ia akan hidup selamanya di tanah rantau, perantau yang cerdas pasti akan ya gunakan waktunya di rantau untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya untuk di bawa kembali ke kampung halamannya.
Allah telah berfirman dalam surah Al-Hasyr ayat 18: “Hai orang-orang yang beeiman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri kalian memperhatiakan apa yang telah di perbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Dalam ayat ini menjelaskan bahwa kita diperintahkan oleh Allah untuk selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada-Nya dimanapun kita berada dan senantiasa mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk kita bawa ke akhirat nanti. Waktu yang di berikan hanya sementara, dan waktu yang sementara inilah yang menentukan nasib kita di akhirat kelak apakah kita berhasil meraih kebahagiaan yang abadi dengan mendapatkan syurga-Nya atau mendapatkan kesengsaraan yang tiada tara dengan mendapatkan azab berupa neraka. Na’u dzubillah min zalik.
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk Allah yang lainya, kita dikaruniai akal supaya bisa membedakan mana kewajiban-kewajiban dan mana larangan-Nya. Selain itu juga, kita juga sudah diberikkan petunjuk dalam menjalani kehidupan ini berupa agama. Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengumpulkan bekal sebanyak mungkin untuk menyelammatkan kita di yaumil hisab nanti. Lalu bekal seperti apa yang perlu kita persiapkan semasa hidup di dunia ini?
Pertama: Takwa
Allah SWT berfirman: “Berbekallah, dan sungguh sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah/2: 197) Sebaik-baik bekal untuk perjalanan akhirat itu adalah ketakwaan, dengan berarti menjalankan seluruh perintah Allah SWT dan selalu beruppaya untuk meninggalkan hal-hal yang dilarang-Nya. Arti sederhananya takwa itu adalah taat atas segala perintah dan larangannya.
Landasan utama takwa adalah dua kalimat syahadat: Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah. Oleh karena itu, sebaik-baik bekal yang perlu dipersiapkan selama hidup di dunia ini adalah memurnikan tauhid kelada Allah dengan menjauhi segala bentuk syiri baik kecil maupun besar.
Kedua: Amal Shaleh
Bekal yang paling baik yang harus kita persiapkan sebanyak-banyaknya adalah amal shaleh, karena inilah yang akan memberatkan timbangan kita ketika berada di yaumil hisab nantinya. Allah telah memberi kita waktu semasa hidup di dunia yang fana ini untuk selalu memperbanyak amal shaleh.
Sekarang kita sudah masuk bulan ramadhan, bulan penuh berkah, bulan maghfirah, dan bulan lebih baik dari bulan-bulan lainya. Di bulan ini pintu syurga di buka selebar-lebarnya dan pintu neraka di tutup serapat-rapatnya dan pada bulan ini juga seluruh amal kebaikan di balas dengan pahala yang jauh lebih banyak dari bulan lainya.
Oleh sebbab itu, mari kita jadikan momentum Ramadhan ini untuk melaksanakan amal shaleh sebanyak-banyaknya dan bisa istiqomah sampai bulan-bulan berikutnya.
Walaupun si ramadhan tahun ini kita sedang di uji dengan pandemi Covid-19 (corona virus) itu bukan halangan bagi kita untuk melaksanakan amal shaleh sebanyak-banyaknya. Dan kita doakan juga semoga bencana yang sedang melanda dunia saat ini segera berakhir di bulan Ramadhan ini.
Wallahualam. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word