PRESIDEN RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara mengenai mitos yang sering menghantui bangsa Indonesia. Salah satunya, mitos terkait pilihan antara ekonomi dan demokrasi.
“Ada dua mitos lain. Ini belum lama sebetulnya menghinggapi cara berpikir kita karena muncul pada masa orde baru, pada masa Soeharto. Ini tentang pembangunan,” kata SBY dalam pidato kebudayaan di acara ‘Merajut Persatuan: Pesan dalam 78 tahun Kemerdekaan’, di TIM, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2023).
“Satu, hei bangsa-bangsa berkembang termasuk Indonesia, kalau anda mau sejahtera, caranya membangun ekonomi, lupakan demokrasi. Kalian harus memilih. Nggak mungkin dua-duanya. Kacau nanti. Itu mitos,” sambungnya.
BACA JUGA: SBY Kenang saat Jadi Presiden, Tak Ingin Salahgunakan Kekuasaan
Kemudian, kata SBY, mitos kedua terkait keamanan nasional. Berdasarkan mitos yang ada, SBY mengatakan jika bangsa ini aman maka kurangi kebebasan.
“Mitos kedua soal keamanan nasional, kala bangsa mau tentram, aman, stabil, ya kurangi kebebasan, kontrol kebebasan, seolah-olah kita harus memilih, stabilitas keamanan yang baik atau kebebasan yang bisa merusak stabilitas keamanan,” ujarnya.
SBY mengatakan dua mitos itu hidup di Indonesia selama ini. SBY menuturkan seolah-olah bangsa Indonesia tidak bisa sukses jika memilih keduanya.
“Mitos yang diangkat itu terikat terkait dengan konteks waktu, konteks ruang, konteks keadaan. Menurut saya, oleh karena itu, mungkin dulu begitu, dekade demi dekade tentu terjadi perubahan,” jelasnya.
Menurutnya, mitos itu dapat dipatahkan. Dia lantas menyinggung ketika masih memimpin Indonesia, ekonomi dan demokrasi dapat tumbuh dengan baik.
“Ketika saya dapat amanah memimpin Indonesia, saya ingat, ekonomi tumbuh baik, 6%. Demokrasi tumbuh baik. Saya bisa berdebat dengan siapapun, dari negara manapun, pakar apapun, polisi manapun bahwa Indonesia, bahwa kita, bisa menghadirkan dua-duanya,” ungkap dia.
BACA JUGA: Adi Prayitno Sebut Prabowo Mungkin Di-SBY-kan oleh Megawati
Lalu terkait keamanan dan kebebasan, menurut SBY, tidak ada yang harus dipilih dari keduanya. Dia menekankan mitos tidak menjadi alasan untuk memaksakan sesuatu.
“Demikian juga stabilitas keamanan dengan kebebasan, hadir dulu. Tidak ada yang dikekang, tidak ada yang dikontrol,” jelas SBY.
“Artinya dua mitos ini jangan jadi alasan pihak manapun untuk memaksakan sesuatu yang tentu bukan itu yang kita pilih di Indonesia,” imbuh dia. []
SUMBER: DETIK