ROMA–Sebuah situs mcmnt.com atau MCM News mendadak jadi perbincangan lantaran menyebarkan berita hoaks soal pemimpin tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus positif tertular virus corona. Judul berita tersebut “Vatikan Mengkonfirmasi Paus Francis dan Dua Pembantunya Dinyatakan Positif Mengidap Coronavirus.”
Situs tersebut juga menyebut Paus Fransiskus membatalkan misa yang direncanakan di Roma setelah menunjukkan gejala mirip coronavirus.
Menurut berita MCM News itu, Paus dan para pembantunya telah dikarantina dan menerima perawatan medis di dekat Santa Marta, hotel Vatikan tempat dia tinggal.
BACA JUGA: Peringatkan Dunia, Bill Gates Sebut Virus Corona Bisa Jadi Paling Mematikan di Abad Ini
Berita ini muncul di tengah wabah corona, dikenal sebagai Covid-19, di Italia yang telah menginfeksi lebih dari 400 orang, hampir semuanya di utara.
Cindy Otis, pendiri True or False, dan sering dipakai Central Intellegence Agensy (CIA) untuk menganalisis berita palsu, menyebutkan bahwa berita yang disebar MCM News tersebut adalah berita palsu atau hoaks.
“Ada berita palsu yang beredar dari sebuah situs web bernama “MCM News” yang mengklaim bahwa Paus memiliki #coronavirus. Domain ini didaftarkan pada tahun 2016 oleh penghuni liar domain di Tiongkok. Registrasi diubah tiga hari yang lalu pada 26 Februari,” tulis Cindy di Twitter, Sabtu (29/2/2020).
Cindy mengatakan, artikel bohong tersebut sengaja dibagikan lebih dari 6.000 kali di Facebook dan juga diposting di 4chan. Cindy pun membeberkan beberapa hal yang menjadi acuan mengapa berita soal Pasus Fransiskus itu palsu atau hoaks.
Pertama, jika Anda mengklik tautan di bagian atas situs web ke akun media sosial yang seharusnya terlampir di situs, itu adalah tautan mati. Mereka hanya menyegarkan beranda.
Kedua, tidak ada “about us” atau “tentang kami” atau jenis halaman serupa di situs web yang menjelaskan siapa yang menjalankan situs dan tidak ada penulis yang terdaftar di artikel. Artikel-artikel itu hanya mengatakan “mcmpublisher”.
Ketiga, tidak ada outlet media yang sah yang melaporkan klaim. Sebaliknya, akun Twitter acak, sebagian besar tanpa foto profil manusia dan terutama tweeting dalam bahasa Cina, mulai men-tweet tautan tersebut.
“Keempat, saya perhatikan bahwa artikel tersebut ditandai di beranda sebagai Showbiz,” kata Cindy.
Ia mengatakan krisis kesehatan seperti #coronavirus adalah target besar bagi pelaku disinfo untuk mencari untung atau termotivasi secara ideologis. “Mereka mengambil keuntungan dari orang yang mencari info dan emosi yang diperkuat. Waspada!” tulis Cindy.
Sejauh ini situs resmi Vatikan, vaticannews.va, belum mengeluarkan informasi apapun mengenai kesehatan Paus Fransiskus.
Sementara itu, media terpercaya independent.co.uk yang berbasis di Inggris hanya menyebut Paus Fransiskus telah membatalkan beberapa acara saat ia terus berjuang menghadapi pilek.
Independent menulis pejabat Vatikan menolak untuk mengatakan apakah Paus telah diuji untuk virus itu, yang menyebar dengan cepat di seluruh dunia, tetapi penyakitnya dianggap akibat musim dingin setelah dia batuk dan meniup hidungnya selama misa Rabu Abu.
BACA JUGA: Viral 136 Pasien RI dalam Pengawasan Virus Corona, Ini Kata Kemenkes
Paus Francis, yang kehilangan sebagian paru-parunya karena penyakit pernafasan saat masih muda, tidak pernah membatalkan begitu banyak audiensi resmi atau acara dalam tujuh tahun kepausannya.
Pada hari Kamis, ia membatalkan perjalanan melintasi Roma untuk merayakan misa, dan pada hari Jumat ia menarik diri dari pertemuan tentang konferensi kecerdasan buatan.
Para pemimpin Italia telah waspada terhadap wabah coronavirus, sebagian besar di utara negara itu, yang telah menewaskan sedikitnya 21 orang.
Bahkan bos otoritas sepakbola Italia telah menunda lima pertandingan Serie A akhir pekan ini, karena takut menyebarkan penyakit. Beberapa kota membatalkan lari maraton.
Sementara itu, gubernur Veneto, salah satu wilayah yang paling parah terkena virus itu, telah meminta maaf karena mengkritik China dan mengatakan orang-orang China “memakan tikus hidup”. []
SUMBER: TAGAR.ID
CATATAN KOREKSI: Artikel sebelumnya dicabut pada hari Ahad, tanggal 1 Maret 2020 jam 07.00 karena sumber tidak kredibel. Dengan demikian kesalahan telah diperbaiki. Redaksi mohon maaf.