IBNUL Qoyyim rahimahullah berkata, “Di antara dampak seseorang bermaksiat adalah Allah menyulitkan urusannya, maka tidaklah ia menuju suatu urusan kecuali ia mendapati urusan tersebut tertutup baginya, sulit untuk ditempuhnya.
BACA JUGA: Mengapa Sebagian Besar Muslim Sangat Susah Shalat Berjamaah di Awal Waktu?
Hal ini sebagaimana bahwasanya barangsiapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan memudahkan urusannya. Barang siapa yang membuang ketakwaannya maka Allah akan menyulitkan urusannya.
Sungguh mengherankan bagaimana seorang hamba mendapati pintu-pintu kebaikan dan kemaslahatan telah tertutup di hadapannya dan sulit baginya, lantas ia tidak tahu kenapa bisa hal ini menimpanya!” (Al-Jawaab al-Kaafi)
Maka Jika kita merasa urusan-urusan kita sulit dan terhambat bahkan sering gagal, maka koreksilah diri kita. Jangan-jangan pakaian ketakwaan kita mulai kita tanggalkan sedikit demi sedikit.
Sebaliknya jika kita dimudahkan urusannya, bahkan datang rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, maka semoga itu semua adalah kabar baik akan pertanda ketakwaan kita.
Allah berfirman, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (At-Tholaaq: 2-3)
BACA JUGA: Berat dan Sulit Diangkat, Bagaimana Cara Membersihkan Najis pada Karpet?
Adapun jika kita terus bermaksiat akan tetapi rizki dan urusan terus lancar maka waspadalah! Jangan-jangan itu adalah ISTIDRAJ (JEBAKAN)! []
SUMBER: FIQIHWANITA