ABU Umamah As’ad bin Zurarah terlahir dengan nama Shudai bin Ajlan, dari suku Bahilah. Termasuk sahabat yang banyak memiliki riwayat dari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Wafat pada tahun 81 atau 86 H.
Abu Umamah berpulang ke pangkuan Ilahi pada saat masjid Nabawi tengah dibangun. Ia meninggal dunia karena menderita sakit tenggorokan (dipteria) atau batuk.
BACA JUGA: Ketika Gubuk Reot Kakek Yahudi Ini Digusur oleh Amr bin Ash
Ibnu Ishaq menuturkan: Abdullah bin Abu Bakr bin Muhammad bin Amr bin Hazm berkata kepadaku dari Yahya bin Abdullah bin Abdurrahman bin As’ad bin Zurarah bahwa Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sungguh alangkah tidak beruntungnya mayit Abu Umamah.”
Orang-orang Yahudi dan orang-orang munafik Arab berkata, “Jika ia (Rasulullah) benar-benar seorang Nabi, sahabatnya pasti tidak akan mati.”
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda lebih lanjut, “Aku tidak memiliki kekuatan dari Allah untuk diriku dan sahabatku (untuk menepis kematian).”
BACA JUGA: Lelaki Yahudi yang Bersyukur Putrinya Dinikahi Nabi
Pada saat Abu Umamah meninggal dunia, orang-orang dari Bani An-Najjar menghadap Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam. Mereka berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang Abu Umamah As’ad bin Zurarah ini memiliki kedudukan di kalangan kami seperti telah engkau ketahui. Oleh karena itu, carilah orang lain yang bisa menggantikan kedudukannya dan mengatur urusan kami sebagaimana Abu Umamah As’ad bin Zurarah mengatur urusan kami.”
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada mereka, “Kalian adalah paman-pamanku dan aku adalah naqib bagi kalian. Rasulullah Shallalahu alaihi wasallam enggan menyerahkan jabatan naqib kepada salah seorang dari mereka. Di antara kelebihan Bani An-Najjar yang mereka banggakan kepada kaumnya, bahwa Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam adalah naqib mereka. []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media