YORDANIA–Komite Parlemen Yordania kembali mendesak pemerintah untuk mengusir duta besar Israel dari Amman dan menarik duta besar Yordania dari Tel Aviv. Langkah ini sebagai bentuk protes terhadap rencana aneksasi Israel terhadap Tepi Barat.
Ketua Komite Parlemen Yordania, Yahya Al-Saud mengatakan bahwa langkah provokatif Israel yang didukung AS tersebut akan memicu ‘ledakan’ di Palestina.
BACA JUGA: Sebuah Keluarga Palestina Beri Anaknya Nama Ayasofya
Menurut laporan PIC, Senin (20/7/2020), langkah Israel yang akan mencaplok Lembah Yordan dan bagian-bagian Tepi Barat tiada lain adalah bentuk penjajahan dan pelanggaran yang jelas terhadap resolusi legitimasi internasional.
Al Saud menegaskan sikap Komite Palestina dan dukungannya untuk posisi negara Yordania, yang dipimpin oleh Raja Abdullah II, dalam menolak langkah-langkah untuk mencaplok (merampok) Lembah Jordan.
Al-Saud dan Komite Parlemen juga mengutuk penangkapan gubernur Yerusalem dan penghapusan nama Palestina dari Google Maps. Hal ini menggambarkan langkah bias yang menguntungkan Israel dengan mengorbankan rakyat Palestina.
BACA JUGA: Palestina Hilang di Google Maps versi Terbaru
Komite menekankan, opsi perlawanan adalah opsi strategis yang harus didukung, selain menghargai ketabahan rakyat Palestina dalam menghadapi penjajah meskipun praktik yang tidak manusiawi atau hukum di samping blokade oleh “Israel” terhadap orang-orang di Jalur Gaza.
Al-Saud menunjukkan bahwa Komite Palestina akan mengundang Dewan Perwakilan Rakyat untuk menghadiri pertemuan luar biasa di aula almarhum Akef Al-Fayez untuk membahas langkah-langkah yang ingin diambil dan diterapkan Israel di Palestina, termasuk rencana aneksasi.
Al Saud juga menunjukkan, jumlah pendukung dan pendukung inisiatif “Return is My Right dan My Decision” mendekati setengah juta orang lebih. []
SUMBER: PALINFO