JAKARTA–Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar pertemuan dengan puluhan organisasi Islam pada Rabu (7/6/2017) kemarin. Dalam pertemuan itu, pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi, Mesir, UAE, Bahrain terhadap Qatar menjadi salah satu fokus bahasan.
Pemutusan hubungan diplomatik terhadap Qatar diduga atas tuduhan mendukung terorisme dan ajakan kepada negara-negara Teluk untuk bekerja sama dengan Iran.
Selain memutus hubungan diplomatik, empat negara Teluk kaya minyak itu mengumumkan penutupan hubungan transportasi dengan Qatar dan memberi waktu dua minggu untuk pengunjung dan warga Qatar meninggalkan negara mereka.
Menurut Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, keputusan empat negara Arab itu bisa menyulut perang saudara antar sesama negara Islam.
Mengantisipasi konflik di Kawasan Teluk itu, Dewan Pertimbangan MUI yang terdiri dari pimpinan Ormas Islam tingkat Pusat menyerukan Pesan Ramadan dari Jakarta sebagai berikut:
1. Menyatakan keprihatinan mendalam dan kekhawatiran ketegangan yang terjadi di Timur Tengah menciptakan al-Fitnah al-Kubra Modern yang hanya akan menghancurkan Dunia dan Peradaban Islam.
2. Mengendalikan diri terutama pada bulan Ramadan yang beresensi “Imsak”, terutama imsak ‘an al-harbi wa al-qital wa tamassuk bi al-jihad al-akbar. Menimbulkan dampak negatif bagi pelaksanaan ibadah umrah dan haji.
3. Mendesak masing-masing pihak bersedia menyelesaikan masalah yang ada berdasarkan prinsip musyawarah dan ishlah dzat al-bain dalam semangat Ukhuwah Islamiyah.
4. Menyerukan rakyat di masing-masing negara untuk menolak peperangan, mendorong tercapainya perdamaian (islah). dan meredakan krisis politik di kawasan negara masing-masing dengan segala cara yang strategis dan optimal.
S. Mendesak pemerintah Indonesia mengambil langkah Islah dan mendesak Sidang Darurat OKI untuk menghindari perpecahan dan peperangan. Sikap ini penting agar OKI bisa memainkan perannya sebagai mediator perselisihan tersebut. Meski demikian, akan lebih baik jika konflik Qatar ini bisa diselesaikan secara internal melalui asosiasi kerjasama negara-negara Teluk (Gulf Cooperation Council / GCC).
6. Negara-negara islam hendaknya tidak mudah terjebak dan terhanyut dalam intrik politik proxy war yang bercirikan nafsu politik saling curiga, saling menyudutkan dan mengalahkan, dan saling fitnah terhadap segala kebijakan politik masing-masing negara baik di kawasan Timur Tengah maupun kebijakan hubungan dengan negara-negara lain.
7. Meminta kepada semua pihak untuk tidak memainkan isu-isu diplomatik yang antagonistik. hegemonik. tiranik, dan politik pecah belah dalam pentas hubungan internasional termasuk ke kawasan negara-negara Islam dan berpenduduk mayoritas muslim.
8. Menghimbau umat Islam berdoa di bulan Ramadan untuk perdamaian dan keamanan dunia.
Menurut Din Syamsuddin, kedelapan poin yang dikeluarkan Dewan pertimbangan MUI tersebut ada disampaikan langsung kepada pemimpin negara-negara yang sedang bertikai. []
Sumber: Tempo