UEA–Sheikh Hamad bin Khalifa Al Nahyan, seorang anggota keluarga Kerajaan Uni Emirat Arab (UEA), membeli 50 persen saham tim sepak bola Liga Premier Israel, Beitar Jerusalem. Kabar tentang dibelinya 50 persen saham oleh Sheikh Hamad diumumkan secara resmi oleh Beitar Jerusalem melalui situs dan akun Twitternya.
“Hari bersejarah dan menarik bagi Beitar Jerusalem. Sore ini (Senin) kesepakatan kemitraan ditandatangani antara Moshe Hogeg dan Sheikh Hamad bin Khalifa Al Nahyan,” kata Beitar Jerusalem lewat akun Twitter-nya seperti dilansir dari laman Middle East Monitor (MEMO) pada Selasa (8/12/2020).
BACA JUGA:Â Sehari Usai Normalisasi dengan Israel, OP Kembalikan Dubesnya ke UEA dan Bahrain
Dalam pengumuman yang diunggah di situs webnya, Beitar mengatakan bahwa pembelian saham oleh Sheikh Hamad juga termasuk komitmen menginvestasikan lebih dari 300 juta shekel di klub selama sepuluh tahun ke depan.
“Saya sangat senang menjadi mitra dalam klub yang begitu gemilang yang telah saya dengar begitu banyak dan di kota yang begitu besar, ibu kota Israel dan salah satu kota paling suci di dunia,” kata Sheikh Hamad seperti dikutip di situs Beitar Jerusalem.
Pernyataan Sheikh Hamad yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dinilai akan memicu kontroversi. Meski telah melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel, UEA diketahui belum secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Klub Beitar Jerusalem sendiri dikenal memiliki suporter yang rasialis terhadap warga Palestina. Klub sepakbola tersebut juga merupakan benteng sayap kanan politik Israel. Pendukungnya dikenal dengan nama “La Familia”. Mereka telah secara terbuka melakukan kekerasan terhadap minoritas Arab-Israel.
BACA JUGA:Â Presiden Israel Undang Putra Mahkota UEA Berkunjung ke Yerusalem
Beitar Jerusalem menghadapi beberapa hukuman karena para suporternya meneriakkan slogan rasialis dan menolak membawa warga Palestina di Israel ke klub tersebut. Para pendukung fanatik Beitar Jerusalem kerap menyanyikan lagu anti-Arab di stadion.
Salah satu bunyi nyanyian tersebut adalah “Inilah kami, tim paling rasialis di negara ini.”
Demikian saat kabar pembelian klub oleh Sheikh Hamad beredar, suporter Beitar Jerusalem tak sepenuhnya menerima keputusan tersebut. Beberapa coretan ofensif seperti “Mohammed is Dead”, “Death to Arabs”, “Fuck Dubai”, dan “You can’t buy us” muncul di dinding stadion klub tersebut. []
SUMBER: MEMO