SATU cangkir kopi disajikan pada pukul 19.00. Hampir bersamaan dengan waktu Isya. Shalat empat rakaat itu dilakukan antara 5 sampai 10 menit.
Setelah itu, satu piring nasi dan semangkuk mie hokian.
Cerita pertama dari secangkir kopi pun dimulai.
BACA JUGA:Â Pendekar 2 Kali
Ini tentang telunjuk. Ya telunjuk kamu. Mengarahnya kemana dan untuk apa. Sudahkah telunjuk kamu sakti; menunjukkan arah kepada orang di sekiling kamu untuk berbuat kebaikan? Celakanya adalah, kalau kamu sendiri tidak melakukan apa yang kamu omongin kepada orang lain.
Cerita kedua dari secangkir kopi, soal mantan yang sudah meninggal. Kenapa orang di dunia ini, kalau ga berjodoh, cenderung jadi sangat defensif dan menarik diri? Apakah demikian buruknya orang yang ga ditakdirkan dengan kita? Mungkin, karena rasa cinta itu yang membuat sakit jika harus terus menyambung kata. So, bagi sebagian orang, menarik mundur adalah pilihan yang paling aman.
Terus, mantannya dipanggil Allah duluan. Terus, mau apa? Ya, doalah. Apalagi atuh?
Cerita ketiga dari secangkir kopi kali ini kurang ajar. Ayam peliharaan diberi nama seorang bintang SMP yang jadi mayoret drumband, dan dikenal seantero sekolahan. Biasalah itu ayam-ayam yang dicet warna-warni gitu (kayaknya).
Cerita keempat, dari secangkir kopi, soal kucing. Tujuh kucing di satu rumah. MasyaAllah. Berkah. Ada Tomi. Ada Ello. Sebenarnya ada 11. Sisanya mati, karena kelindes ban mobil atau motor, atau pergi tak kembali. Ya demikianlah kehidupan; kamu ga bisa selamanya menahan apa yang kamu sayangi.
Cerita kelima, dari secangkir kopi yang masih panas, masih soal hewan peliharaan. Tiga ekor angsa yang memberikan kebahagiaan; satu di antaranya bernama Puspa, pada hari itu menelurkan beberapa telur namun tak lama, telur-telurnya dimakan biawak karena posisi rumah memang dekat dengan danau Jatiluhur. Isn’t it ironic?
BACA JUGA:Â Kamu nggak tau aja …
Cerita keenam soal rokok. Rokok itu ya soal nafsu keinginan. Alasannya ga logis. Waktu Ramadhan bisa berhenti di siang hari. Kamu ngerokok tetep sehat. Kamu ga ngerokok, tetep aja akan mati. Bukan itu intinya, kamu tau, haramnya bunga bank itu ga ada di Al-Quran dan Hadist. Coba cek. Kali aja saya salah. Bunga bank dinyatakan haram karena fatwa MUI. Gitu juga rokok. Itu namanya apple to apple.
Cerita ketujuh, jam sudah di angka 22.30. Warung sudah mau tutup. Jadi cerita belum selesai. Saya pulang menembus dingin malam, sementara Pasar Rebo sudah mulai hidup oleh para pedagang, “Selamat datang pada kehidupan gelap yang begitu menggoda.” []