SURIAH—Jumlah korban tewas akibat ledakan sebuah gudang senjata di Suriah telah meningkat menjadi 69 orang. Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk 17 anak-anak, sebuah lembaga monitor mengatakan pada Senin (13/8/2018), sebagai operasi pencarian lanjutan.
Insiden ledakan pada Ahad (12/8/2018) yang tidak diketahui asalnya di kota Sarmada provinsi Idlib, telah menewaskan 52 warga sipil, kata Lembaga Pengawas HAM Suriah.
Ledakan itu juga menewaskan 17 anggota Hayat Tahrir al-Sham.
BACA JUGA: Erdogan: Turki Segera Tambah Daerah ‘Zona Aman’ di Suriah
“Operasi penyelamatan masih berlangsung,” kata Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman kepada AFP, lebih dari 24 jam setelah ledakan di gudang senjata di dalam sebuah bangunan perumahan.
Sebagian besar warga sipil yang tewas adalah anggota keluarga pejuang HTS yang mengungsi ke daerah itu dari provinsi tengah Homs.
HTS menguasai lebih dari setengah provinsi Idlib dan dipimpin oleh bekas afiliasi al-Qaeda Suriah.
Sebagian besar sisanya dipegang oleh kelompok anti-Assad, sementara rezim juga memegang bagian tenggara provinsi itu.
Dalam beberapa bulan terakhir, serangkaian ledakan dan pembunuhan – terutama menargetkan para pejabat pemberontak dan pejuang – telah mengguncang provinsi Idlib.
Sementara beberapa serangan telah diklaim oleh Daesh, sebagian besar adalah hasil pertikaian sejak tahun lalu di antara kelompok lain.
BACA JUGA: Assad Rencanakan Serangan Baru, 700 Ribu Warga Idlib Terancam Mengungsi
Pekan lalu, tentara rezim Suriah telah meningkatkan pemboman mematikan terhadap Idlib selatan dan mengirim bala bantuan ke daerah terdekat yang mereka kendalikan.
Presiden Bashar al-Assad telah memperingatkan bahwa pasukan rezim berniat merebut kembali kendali Idlib, setelah rezimnya yang didukung Rusia memperoleh kembali wilayah-wilayah dari kelompok bersenjata dan jihadis di bagian lain Suriah.
Sekitar 2,5 juta orang tinggal di provinsi itu, setengah dari mereka mengungsi akibat pertempuran di wilayah lain Suriah. []
SUMBER: ALARABY