SELANDIA BARU—Otoritas kepolisian setempat mengatakan, korban kebiadaban aksi teroris Brenton Harrison Tarrant di Masjid Al Noor dan Linwood, Selandia Baru, bertambah satu orang, menjadi 50 orang.
Selain itu, 36 korban masih harus mendapatkan perawatan intensif. Dua belas korban di antaranya masih dalam kondisi kritis.
BACA JUGA: Sang Ayah Hadang Peluru Demi Selamatkan Temannya saat Teror di Masjid Selandia Baru
Para korban yang menjadi penembakan brutal Brenton Tarrant beberapa di antaranya berprofesi sebagai guru, insinyur, dan akuntan.
Di lain pihak, pejabat di Selandia Baru hingga kini belum merilis data riil keseluruhan jemaah yang ditembak secara brutal oleh Brenton Harrison Tarrant, pria kelahiran Australia.
BACA JUGA: Ceritakan Kengerian di Masjid Selandia Baru, Ramzan Ali: Darah itu Memercik ke Arahku
Sebelumnya diketahui, dilaporkan satu orang Warga Negara Indonesia dipastikan tewas atas penembakan brutal di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru. WNI itu adalah Muhammad Abdul Hamid alias Lilik Abdul Hamid.
Dubes RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, mengatakan Lilik ada di dalam masjid tersebut saat serangan penembakan yang dilakukan oleh Brenton Tarrant pada Jumat, 15 Maret 2019.
Menurut Tantowi, Lilik sudah lama tinggal di kota Christchurch, Selandia Baru. Dia bermukim di kota itu sejak 2003. []
SUMBER: ALJAZEERA