SUBANG— Kordinator lalu lintas Polri, Kepala Sub Audit Kombes Pol Joko Rudi menanggapi hal terkait penyebab kecelakaan bus pariwisata di Tanjakan Emen, Subang. Ia menduga kecelekaan tersebut diakibatkan adanya malfungsi sistem rem.
“Itu untuk pengecatan bekas rem tapal batas pengereman itu sebagai bukti stasioner yang melekat di jalan atas ban akibat adanya upaya supir untuk melakukan penghentian kendaraan. Bisa dipastikan berarti upaya-upaya (pengereman) itu bisa dilakukan sekian lama,” ujar Joko, pada Minggu (11/2/2018) kemarin.
Joko menjelaskan, berdasarkan analisis sementara yang dilakukannya, terdapat beberapa titik yang memperlihatkan bus mencoba menghentikan kendaraan sebelum akhirnya terguling.
“Dengan batasan itu berarti yang bersangkutan (sopir) ada upaya pengereman itu yang menjadi permasalahan kecelakaan,” katanya.
Selain itu, lokasi kecelakaan ini merupakan titik terakhir dari Tanjakan Emen. Dari titik awal tanjakan yang berada setelah tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu hingga titik kecelakaan, memiliki panjang 2,4 kilometer.
Kuat dugaanya, fungsi rem tidak berjalan dengan baik akibat penggunaan yang terus menerus. Hingga akhirnya pada titik terakhir Tanjakan Emen, laju bus tidak bisa terkendali dan terguling setelah menabrak sepeda motor.
“Nah ingat mobil solar itu rem didorong oleh minyak yang minyak itu didorong oleh turbin atau angin dan fungsi rem masih berbentuk kanvas rem, masih tromol. Apabila dalam pengereman dia terlalu cepat dan sering, mungkin akan panas sehingga barang apapun ketika panas akan memuai dan tidak berfungsi,” katanya.
Namun dugaan ini, kata dia, hanya bersifat sementara. Hasilnya baru akan diketahui melalui proses olah TKP dengan menggunakan sistem pemindaian kamera laser tiga dimensi (3D).
Melalui teknologi tersebut akan diketahui pula mengenai gambaran analisis pra kecelakaan, saat kecelakaan, dan pasca kecelakaan.
“Kesimpulan sementara bahwa kecelakaan adanya Out of Control atau lepas kendali dari pihak bus dalam hal turunan jalan. Out of Control banyak sebabnya mungkin dari aspek manusia bisa kendaraan, bisa alam bisa kontur jalan bisa penyebab lain mungkin cuaca, remnya bocor, dan lain sebagainya,” pungkasnya. []
SUMBER: ANTARANEWS