PYONGYANG—Korea Utara menegaskan bahwa tindakannya memperkuat senjata nuklirnya, itu bukan ancaman bagi dunia. Tapi hanya untuk negara-negara yang ceroboh bergabung dengan AS untuk memulai perang nuklir.
“AS telah membesar-besarkan bahwa nuklir kami menjadi ancaman serius bagi seluruh dunia. Tapi kami tidak akan memulai, atau mengancam serangan nuklir terhadap negara manapun di dunia ini, kecuali jika mereka berpartisipasi dalam tindakan militer anti-Korut yang diinisiasi AS,” tulis pernyataan di surat kabar Rodong Sinmun seperti dikutip laman Yonhap, Sabtu (19/8/2017).
Korea Utara (Korut) mengatakan, bahwa setiap negara di dunia tidak akan terancam oleh serangan nuklirnya selama mereka tidak bergabung dalam aksi militer yang dipelopori Amerika Serikat (AS).
“Korut tidak melakukan pengembangan nuklir dan rudal secara diam-diam. Malah sebaliknya, semua proses pengembangan senjata telah diungkapkan secara transparan sebagai bagian dari upaya Korut untuk mencegah perang,” lanjut pernyataan tersebut.
Pernyataan yang diterbitkan di surat kabar Rodong Sinmun dinilai sebagai upaya Korut untuk melonggarkan isolasi pasca-diterbitkannya sanksi terbaru oleh Dewan Keamanan PBB.
Sanksi tersebut melarang Korut melakukan ekspor komoditas utama seperti batu bara, bijih besi, dan hasil laut diperkirakan akan menyebabkan kerugian senilai tiga miliar dolar AS setiap tahunnya.
Sanksi ini pula yang menyebabkan Korut berencana menyerang Guam, sebuah pulau di Samudra Pasifik yang menjadi basis dan pangkalan militer AS. Namun, belakangan Korut mengurungkan niatnya tersebut.
Penyerangan ke Guam, kata Korut, akan dilaksanakan bila AS mengambil tindakan provokatif di Semenanjung Korea. []