TEGAL–Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono memutuskan untuk memberlakukan lockdown atau mengunci wilayahnya selama empat bulan guna memerangi penyebaran virus corona, Covid-19
Kebijakan local lockdown itu disampaikan saat melakukan jumpa pers di Pendapa Balai Kota Tegal, terkait pasien positif covid-19 di Tegal, Rabu (25/3/2020).
BACA JUGA: Cerita Lockdown di Norwegia
“Mulai besok saya nyatakan Kota Tegal darurat dan harus mendapat penanganan serius. Untuk itu, besok kita akan berencana Kota Tegal ini full untuk lockdown,” ungkap Dedy saat konferensi pers di Pendapa Balai Kota, Rabu (25/3/2020).
Dedy mengatakan selama penerapan lockdown, seluruh perbatasan Kota Tegal akan ditutup menggunakan MBC beton khususnya di jalur akses keluar masuk.
Dedy, mengaku sangat dilema dengan kebijakan yang kini diambilnya untuk mengarantina di wilayah pemerintahannya. Namun langkah ini perlu dilakukan demi keselamatan bersama.
“Ini adalah pilihan yang pahit dan saya juga dilema. Jika disuruh memilih, lebih baik saya dibenci, daripada maut menjemput mereka,” kata dia.
Dia mengaku sangat prihatin dengan adanya warga Tegal yang dinyatakan terjangkit virus corona. Kini warga tersebut sedang menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Kardinah Tegal.
BACA JUGA: Berlakukan Lockdown, Langit Italia Bebas Polusi
“Ini berita yang sangat memprihatinkan, bahwa pasien laki-laki berusia 34 tahun pada hari ini dinyatakan positif covid-19,” ucapnya.
Setelah memiliki pasien positif corona, Dedy menyatakan Kota Tegal menjadi kota darurat. Pemkot Tegal akan melakukan fully local lockdown untuk mengurangi penyebaran covid-19.
Local lockdown tersebut akan dilakukan mulai 30 Maret sampi 31 Juli 2020 mendatang. Ia menambahkan jika pihaknya hanya membuka jalur provinsi dan nasional. []
SUMBER: SUARA