GAZA–Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengecam sikap lembaga-lembaga kemanusiaan yang seolah tak peduli dengan kebutuhan bahan bakar yang mendesak bagi rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa kondisi ini akan “melumpuhkan rumah sakit di Jalur Gaza.”
“Situasi saat ini memerlukan upaya segera dan bertanggung jawab dari lembaga-lembaga kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa ratusan anak dan pasien di bagian-bagian sensitif di rumah sakit,” kata Asyraf Qudrah, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Sabtu (26/1/2019).
“Hibah bahan bakar yang disupervisi oleh badan-badan PBB berakhir pada akhir November 2018, dan tidak ada hibah lain yang dialokasikan untuk rumah sakit saat ini,” tambahnya.
BACA JUGA: 4 Anak Singa di Bonbin Gaza Mati Kedinginan
Dia menyatakan bahwa Departemen Kesehatan telah mengambil “langkah-langkah penghematan yang keras” untuk mengelola krisis yang akut ini.
“Departemen Kesehatan menggunakan generator lebih kecil dan menjadwal ulang berbagai layanannya, tetapi krisis semakin parah dan tindakan kami tidak akan mampu untuk menghadapinya,” terangnya.
Dia menjelaskan bahwa fasilitas kesehatan saat ini membutuhkan 300 ribu liter solar per bulan mengingat terjadinya perbaikan jadwal listrik di Jalur Gaza baru-baru ini karena adanya hibah bahan bakar Qatar.
BACA JUGA: Kekurangan Pasokan Listrik, 6 RS di Gaza Tutup
“Kebutuhan kami sebelumnya lebih dari 540 ribu liter per bulan,” tegasnya.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengepresiasi Yayasan IHH Turki, Komite Advokasi Yordania, Organisasi Amal Al Falah dan Stasiun Minyak Abu Assi, yang telah memberikan sumbangan ke berbagai rumah sakit dan pusat kesehatan di Jalur Gaza. []
SUMBER: PALINFO