PALESTINA—Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza telah memperingatkan krisis layanan kesehatan yang disediakan RS Asy-Syifa, Sabtu (15/9/2018). Menurut laporan, rumah sakit terbesar di Gaza itu terancam akibat menipisnya bahan bakar untuk generator rumah sakit.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan, “Krisis bahan bakar mengancam layanan kesehatan di RS Asy-Syifa dalam waktu seminggu.”
BACA JUGA: Kelangkaan Oksigen di Rumah Sakit Gaza Picu Kematian Puluhan Bayi
Ini adalah peringatan ketiga yang dilotarkan oleh Departemen Kesehatan di Gaza, dalam waktu dua minggu, karena menipisnya jumlah bahan bakar yang digunakan untuk generator di rumah sakit.
Kementerian sebelumnya memperingatkan penghentian layanan kesehatan di rumah sakit Beit Hanun di Jalur Gaza utara dan rumah sakit Abu Yusuf Najjar di Rafah, Jalur Gaza selatan, akibat kehabisan bahan bakar.
Kementerian juga memperingatkan “komplikasi dan efek kesehatan yang serius pada pasien akibat menipisnya bahan bakar dan tidak adanya cadangan atau jumlah alternatif di rumah sakit Jalur Gaza”.
Saat itu kementerian mengatakan bahwa krisis bahan bakar di Kementerian Kesehatan “memasuki fase yang paling sulit.” Menurutnya, “Hari-hari mendatang sangat penting untuk melanjutkan pekerjaan rumah sakit dan pusat kesehatan di tengah-tengah tidak adanya jaminan dari pihak yang berwenang untuk mengatasi krisis dan kurangnya bahan bakar yang memadai.”
BACA JUGA: Presiden Israel Janjikan Serangan yang ‘Lebih Besar’ ke Gaza
Kementerian telah meminta lembaga-lembaga donor dan organisasi-organisasi internasional serta lembaga bantuan untuk segera bertindak menyediakan sejumlah bahan bakar yang tetap dan reguler.
Menurut kementerian, di Jalur Gaza ada 13 rumah sakit umum dan 54 pusat kesehatan untuk memberikan perawatan primer. Sekitar 95 persen pelayanan medis diberikan kepada lebih dari dua juta orang di Gaza, layanan sisanya disediakan oleh Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB Bantuan untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). []
SUMBER: PIC