SAUDI— Otoritas Arab Saudi melarang warga negara Qatar masuk ke dalam Masjidil Haram di Makkah. Pelarangan ini imbas dari krisis diplomatik antara Qatar dengan negara-negara di Teluk Arab.
Komisi Hak Asasi Manusia Nasional Qatar (NHRC) menerima keluhan dari warga Qatar yang menyebutkan jemaah umrah asal Qatar masuk ke Masjidil al-Haram di Makkah. Seperti dilansir dari Qatar Al Sharq
Kepala NHRC Ali bin Smaikh al-Marri menyebut insiden ini kekerasan mencolok terhadap HAM untuk menjalankan kegiatan keagamaan. Pasalnya, hak semua umat Muslim untuk masuk ke dalam tempat tersuci itu.
“NHRC sangat mengecam tindakan ini, pasalnya ini adalah pelanggaran hak untuk melakukan ritual keagamaan yang dijamin oleh konvensi hak asasi manusia,” tuturnya, seperti dilansir dari Aljazeera, Minggu (11/6/2017).
Selain itu, otoritas Saudi juga biasanya tidak mempertanyakan dari mana orang-orang yang memasuki Masjidil Haram ini berasal.
Sejak pemutusan hubungan diplomatik dilakukan Arab Saudi cs, Qatar semakin dikucilkan. Tak hanya hubungan diplomatik, perdagangan pun diputuskan dengan Qatar.
Pemutusan hubungan ini disebutkan lantaran Qatar mendukung kelompok teroris, seperti Hamas dan Hizbullah. Tak hanya itu, kedekatan Qatar dengan Iran pun membuat negara di Liga Arab berang.
Qatar sendiri membantah keras tuduhan tersebut. Dalam pernyataannya, pemerintah menyebutkan malah menyerang apa yang disebut ‘akar terorisme’ dengan cara halus, seperti memberi pekerjaan bagi kaum muda, mendidik ratusan ribu pengungsi Suriah dan mendanai program masyarakat untuk menantang kelompok bersenjata.
“Posisi kami dalam melawan terorisme justru lebih kuat dari pada banyak penandatanganan pernyataan bersama yang kami lakukan. Fakta ini telah diabaikan penulis kabar bohong tersebut,” pungkas pemerintah Qatar.[]