SURIAH—Para pengungsi di kamp Rukban, Suriah Tenggara kini tengah menghadapi kondisi serius yakni kekurangan makanan dan bahan medis, kata pemantau perang pada Rabu (17/10/2018).
Kamp tersebut, yang berada di dekat perbatasan Irak-Yordania, juga menghadapi cuaca ekstrem sebab hujan badai belum lama ini telah menerjang daerah gurun itu.
BACA JUGA: Berlakukan UU Baru, Assad Kekang Umat Muslim Suriah
Kelompok pemantau yang berpusat di Inggris tersebut menyatakan situasi berat itu bertambah berat dengan ditutupnya perbatasan oleh Yordania, Xinhua melaporkan.
“Persiapan sedang dilakukan untuk rombongan gabungan PBB dan Bulan Sabit Merah Arab Suriah (SARC) pekan depan untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi50.000 perempuan, anak-anak dan warga yang terdampar di Kamp Rukban,” ungkap pejabat Kantor PBB di Damaskus.
“Seluruh situasi kemanusiaan di dalam Kamp Rukban berada pada tahap penting. PBB di Suriah mebersama dengan SARC, akan mencapai kamp itu guna menyediakan bantuan kemanusiaan penyelamat nyawa dalam beberapa hari ke depan,” demikian isi pernyataan yang dikutip oleh Koordinator Kemanusiaan Residen PBB Ali Al-Za’tari.
Anggota Uni Eropa di Dewan Keamanan PBB pada Rabu meminta para pelaku politik di Suriah, terutama pemerintah, agar terlibat dalam penyelenggaraan pertemuan awal komite konstitusional.
“Kami menyeru semua pihak, tapi terutama Damaskus, agar secara konstruktif terlibat dengan utusan khusus (PBB) dengan tujuan, sesegera mungkin dan tanpa penundaan, mengadakan pertemuan komite konstitusional yang melibatkan banyak pihak dan dapat dipercaya,” demikian antara lain isi pernyataan anggota Uni Eropa di Dewan Keamanan.
Pernyataan itu disahkan oleh Inggris, Prancis, Belanda, Swedia, Polandia –anggota Uni Eropa di Dewan Keamanan saat ini– dan Belgia, Jerman serta Italia.
Belgia dan Jerman akan menjadi anggota Dewan tahun depan. Italia berbagi masa keanggotaan dua-tahun dengan Belanda.
BACA JUGA: Menlu Rusia Ungkap Alasan Suriah Dikirimi Sistem Rudal Canggih
Mereka menyerukan gencatan senjata menyeluruh di negeri itu dan akses kemanusiaan yang aman, tanpa hambatan dan berkelanjutan di seluruh Suriah.
Negara Uni Eropa menyampaikan dukungan penuh mereka buat upaya Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura untuk segera membentuk komite konstitusional yang sah dan layak.
De Mistura, yang pada Rabu pagi memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan mengenai situasi di Suriah, mengatakan ia akan meletakkan jabatan pada November.
Akibatnya pada Oktober yahun ini menjadi bulan penting bagi Mistura untuk menjelaskan apakah komite konstitusional memiliki peluang bagi gagasan yang layak dan berkelanjutan. []
SUMBER: AKTUAL | XINHUA