Table of Contents
SAHABAT Islampos, pada bulan Dzulhijah ribuan muslim melaksanakan ibadah haji di tanah suci Mekah. Diharapkan, mereka menjadi haji mabrur. Namun, tidak semua jamaah haji bisa meraihnya. Lantas, apa saja kriteria haji mabrur?
Haji mabrur adalah haji yang sesuai dengan tuntunan syar’i, menyempurnakan hukum-hukumnya, mengerjakan dengan penuh kesempurnaan dan lepas dari dosa serta terhiasi dengan amalan saleh dan kebaikan.
Pimpinan Pesantren Al Furqon Al Islami Gresik, Ustadz Abu Ubaidah, menjelasakan hal tersebut. Sebagaimana dikutip dari Republika, dia menyebutkan lima kriteria haji mabrur.
1 Kriteria haji mabrur: Ikhlas
Seseorang hanya mengharap pahala Allah SWT, bukan untuk pamer, kebanggan, atau agar dipanggil masyarakatnya “pak haji” atau “bu haji”.
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّـهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ ﴿٥﴾
“Mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan penuh keikhlasan.” (QS Al-Bayyinah: 5)
BACA JUGA: Haji Mabrur atau Haji Mabur?
2 Kriteria haji mabrur: Ittiba’
Ittiba’ kepada Nabi Muhammad SAW, dia berhaji sesuai tata cara haji yang diperaktikkan Nabi Muhammad SAW. Beliau ﷺ bersabda:
خُذُوْا عَنِّيْ مَنَاسِكَكُمْ
“Contolah cara manasik hajiku.”
3 Kriteria haji mabrur: Menggunakan harta halal
Harta untuk berangkat hajinya adalah harta yang halal. Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ, لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا
“Sesungguhnya Allah itu baik, Dia tidak menerima kecuali dari yang baik.” (HR Muslim)
4 Kriteria haji mabrur: Menjauhi maksiat
Menjauhi segala kemaksiatan, kebidahan, dan penyimpangan.
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ ۚ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّـهُ ۗوَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ ﴿١٩٧﴾
“Barangsiapa yang menetapkan niatnya untuk haji di bulan itu maka tidak boleh rafats (kata-kata tak senonoh), berbuat fasik dan berbantah-bantahan pada masa haji.” (QS Al Baqarah: 197)
BACA JUGA: Haji Mabrur, Apa Sajakah Ciri-cirinya?
5 Kriteria haji mabrur: Berakhlak baik
Berakhlak baik antarsesama, tawadhu, dalam bergaul, dan suka membantu kebutuhan saudara lainnya. Alangkah bagusnya ucapan Ibnu Abdil Barr dalam at-Tamhid 22/39, “Adapun haji mabrur, yaitu haji yang tiada riya’ dan sum’ah di dalamnya, tiada kefasikan, dan dari harta yang halal.”
Ustadz Abu Ubaidah mengatakan, “Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji menurut cara dan tuntunan yang disyariatkan, maka insya Allah dia termasuk dalam kandungan sabda Nabi Muhammad ﷺ yang berbunyi:
العُمْرَةُ إِلىَ العُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةَ
“Umroh ke umroh adalah penghapus dosa diantara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga,” kata Ustadz Abu Ubaidah. []
SUMBER: REPUBLIKA