Table of Contents
SALAH satu hunian yang populer saat ini adalah rumah Islami atau perumahan syariah. Sahabat Islampos ingin memiliki rumah Islami? Ada baiknya mengetahui beberapa informasi terkait rumah Islami ini terlebih dahulu, termasuk apa itu rumah Islami dan apa kriteria rumah Islami tersebut?
Apa itu rumah Islami?
Rumah islami adalah hunian yang mengedepankan nilai-nilai dan konsep dari agama Islam. Tak hanya dalam desain arsitektur bangunan, konsep tersebut juga diaplikasikan ke dalam lingkungan sosial sampai transaksi jual beli yang menggunakan skema syariah.
Berdasarkan Al-quran, ada tiga kata yang digunakan untuk mendeskripsikan pengertian rumah, yakni maskan, manzil, dan bait. Istilah dari manzil (tempat), ada dalam QS Al Mu’minun ayat 29:
“Dan engkau berdoalah, Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi, dan engkau adalah sebaik-baiknya yang memberi tempat.” (QS Al Mu’minun: 29)
Jadi, rumah yang dimaksud adalah tempat tinggal yang diberkahi. Maka, rumah Islami pun dibangun dengan tujuan tersebut. Di dalam buku karya dari A. Rehman dalam The Grand Tradition of Islamic Architecture, dijelaskan bahwa arsitektur islami adalah arsitektur yang selalu berlandaskan pada nilai-nilai alquran serta hadis. Para arsitek harus mampu memahami dan mengerti posisi rumah yang baik menurut Islam. Oleh sebab itu, bangunan arsitektur tersebut (rumah) harus memenuhi beberapa hal.
Kriteria rumah Islami
Berikut kriteria rumah Islami tersebut:
1 Tidak Ada Unsur Syirik
Berdasarkan Risalah dan Tauhid, sebuah bangunan tidak boleh memiliki ornamen yang mengandung unsur syirik, seperti patung atau lukisan manusia dan hewan. Alquran juga memerintahkan pemilik rumah tentang kesadaran menjaga lingkungan agar tetap bersih.
2 Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Keseimbangan
Bangunan rumah berdesain islami memiliki konsep yang minimalis dan cenderung menggunakan warna putih. Rumah berdesain Islami pun tetap memperhatikan aspek kesehatan dan keseimbangan bangunan seperti adanya ventilasi, pencahayaan, warna, interior dan eksterior.
Desain interior untuk rumah islami sebaiknya mempunyai ciri-ciri yang disebutkan di atas. Di dalam rumah sebaiknya disediakan ruang khusus yang digunakan untuk ibadah (musholla). Di samping itu, jadikanlah dinding rumah untuk ruang tamu dan ruang pribadi sebagai hijab. Kamar orangtua dan anak-anak sebaiknya terpisah. Selain itu, posisi dari closet tidak boleh menghadap kiblat. Pins juga dapat menggunakan hiasan atau ornamen yang bernuansa islami.
Selain komponen bangunan fisik tersebut di atas, penghuni rumah juga punya peranan penting untuk menciptakan konsep desain rumah islami. Dalam menegakkan bangunan islami, penyangga utamanya adalah rumah tangga islami itu sendiri.
3 Menyediakan Ruangan Khusus untuk Ibadah
Dengan menyediakan ruangan khusus untuk ibadah di rumah, Anda dapat mewujudkan ungkapan “Baiti Jannati” atau “rumahku, surgaku.”
Ruangan tersebut bisa digunakan untuk salat, membaca Al-Qur’an, atau aktivitas ibadah lainnya. Ruang ibadah juga dapat digunakan sebagai tempat belajar bagi anggota keluarga, khususnya anak yang harus mendapatkan pendidikan agama sejak dini.
4 Tidak Menghalangi Silaturahmi
Rumah juga harus menjadi tempat untuk memuliakan tamu dan tetangga. Maka itu, penting untuk memilih rumah dengan desain interior yang apik. Desain fasad juga harus dibuat dengan mementingkan kebiasaan masyarakat Indonesia yang gemar bersosialisasi, salah satunya adalah dengan meniadakan pagar.
Seperti yang diketahui, denah rumah mewah di perkotaan besar cenderung memiliki pagar yang tinggi sehingga menyulitkan kita untuk berinteraksi dengan tetangga di sekitar hunian. Padahal agama Islam tidak menganjurkan umatnya untuk memasang pagar yang tinggi, sebab bisa mengurangi esensi dari silaturahmi itu sendiri.
Bagi yang khawatir tentang keamanan, CCTV dan one gate system di perumahan bisa dimanfaatkan.
5 Memiliki Pencahayaan yang Baik
Rumah yang rutin tersinari cahaya matahari akan semakin terlihat hidup, serta membuat penghuninya menjadi lebih sehat.
Khusus untuk poin ini, ajaran Islam menyinggung masuknya cahaya matahari ke dalam rumah agar umatnya bisa merasa nyaman dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Lagi pula, siapa yang tidak akan merasa lebih nyaman jika memiliki rumah dengan sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang baik?
Hunian dengan high ceiling, void rumah dan jendela besar pun makin mudah dijumpai pada rumah-rumah syariah di Indonesia.
6 Toilet Tidak Menghadap Kiblat
Seperti yang sudah diketahui oleh khalayak umum, kiblat adalah arah yang dijadikan acuan beribadah bagi umat Muslim di seluruh dunia. Tak hanya saat melakukan ibadah saja, Nabi Muhammad ﷺ selalu menganjurkan umatnya untuk menghadap kiblat ketika tidur dan melakukan kegiatan lain. Namun tidak dengan kegiatan buang hajat, yang justru dianjurkan untuk tidak menghadap atau membelakangi kiblat.
Nah, itu sebagian dari ciri-ciri atau kriteria rumah Islami. []