WAKETUM Partai Gelora Fahri Hamzah mengeritik pihak-pihak yang terus menyerang bacapres Prabowo Subianto. Fahri menilai orang-orang tersebut memiliki nanah kebencian yang tidak kunjung selesai.
“Kalau saya mau simpulkan ini orang benci Prabowo. Ini orang adalah musuh, yang menganggap Prabowo itu musuh. Di dalam hatinya itu ada nanah kebencian yang nggak selesai-selesai,” ujar kata Fahri dalam diskusi Adu Perspektif x Total Politik ‘Medan Tempur Pasca Putusan MK’, Senin (16/10/2023).
Fahri mempertanyakan adanya pihak yang tidak suka dengan Prabowo yang kini menjadi menteri kabinet Presiden Jokowi. Menurutnya, jika tidak suka maka kritik seharusnya dilontarkan sejak awal Prabowo bergabung dalam kabinet pemerintahan Jokowi.
BACA JUGA:Â Fahri Hamzah Ungkap Bakal Banyak Kejutan-kejutan Hingga 19 Oktober
“Saya mohon maaf sebenarnya saya tidak boleh mengungkapkan itu karena kita mau rekonsiliasi, kenapa kita nggak mengeritik masuknya Prabowo ke dalam kabinet empat tahun yang lalu. Kenapa nggak itu yang dilakukan,” ujar Fahri.
“Kenapa Anda nggak nolak Prabowo empat tahun yang lalu ketika mereka pakai Prabowo untuk mengonsolidasi kekuatan. Termasuk untuk membolehkan pembunuhan di mana-mana itu, dan mereka diam. Kenapa nggak mereka lakukan itu?” sambungnya.
Fahri mengatakan sebelumnya sempat meminta Jokowi dan Prabowo bersatu untuk melakukan rekonsiliasi sebab adanya pertarungan dalam pemilu. Usai keduanya bersatu, Fahri menilai seluruh pihak menikmati dan tidak adanya pertentangan terkait hal itu.
BACA JUGA:Â Fahri Hamzah Sebut Anies Tak Usah Ngotot Nyapres, Ini Tanggapan PKB
“Dari awal kami membuat partai, kami mengusulkan pada Pak Jokowi, Pak rekonsiliasi pak, dua kali pertarungan ini berdarah-darah banyak dendam, sebaiknya dijait kembali, ajak Pak Prabowo, dan akhirnya dua orang ini mau bergabung. Nggak ada oposisi kita semua bersyukur kok, siapa yang menentang bersatunya Pak Prabowo dan Pak Jokowi dari awal, nggak ada, dan semua menikmati kok, menikmati parlemen yang diam menikmati kehilangan oposisi, menikmati semua kok,” tuturnya. []
SUMBER: DETIK