SULAWESI SELATAN–Seorang santri pondok pesantren di Desa Bontoala, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan meninggal dunia karena tersengat listrik. Korban bernama Fatih ini ditemukan meninggal dunia di atap gedung pesantren, Senin (2/3/2020).
Aiptu Aizullah mengatakan, pesantren tersebut memang melarang santrinya bermain ponsel selama jam pelajaran. Tetapi Fatih saat itu tidak mau mendengar.
Remaja 14 tahun itu kemudian menuju ke bagian belakang gedung pesantrennya, dan menaiki sebuah tangga yang ada di lokasi tersebut.
BACA JUGA: Kebakaran Pesantren Alquran di Liberia, 26 Santri dan Dua Guru Meninggal
“Ustaznya memang melarang santrinya main ponsel. Agar tak ketahuan, Fatih naik lewat tangga besi di belakang dan naik sampai ke atas,” kata Aiptu Aizullah.
Sesampainya di atas gedung bersama rekannya, Fajrin, kemudian Fatih mencari stop kontak. Namun disitu, ada kabel yang membahayakan jika disentuh.
“Kabel telanjang itu lengket di tangannya dan tersengat. Temannya juga sempat memegang, tapi terlepas dan selamat,” jelasnya saat ditemui di lokasi.
Setelah mendengar peristiwa itu, warga sekitar pun datang menolong. Korban Fatih pun dievakuasi lewat sebuah plafon yang telah dihancurkan. Berada dekat dengan posisi Fatih.
BACA JUGA: Usai Santap Bakso, 94 Santriwati di Blitar Keracunan Massal
“Plafon ini kami hancurkan untuk evakuasi korban,” jelas Aizullah.
Putra sulung dari pasangan Mustari Daeng Bora dan Irma Sirajuddin dinyatakan meninggal dunia.
Kemudian dibawa ke rumah duka, di jalan Hos Cokroaminoto, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa untuk disemayamkan. Sanak keluarga di sana tak kuasa menahan sedihnya. Melihat Fatih yang telah pergi selama-lamanya. []
SUMBER: RAKYATKU