MALAYSIA–KTT Global yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, mulai hari ini akan melihat para pemimpin Muslim berkumpul untuk membahas masalah yang dihadapi umat Islam.
Meskipun ini akan menjadi KTT ke-5 yang akan berlangsung, tahun ini panitia mengatakan itu akan melampaui “debat dan diskusi intelektual” dan juga akan fokus pada mengejar langkah-langkah dan tujuan spesifik yang dapat dilaksanakan.
BACA JUGA: BKsPPI Desak OKI Gelar Sidang Khusus Terkait Pelanggaran HAM Muslim Uighur
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri Malaysia, kekhawatiran mulai dari pemenjaraan Muslim Uyghur, hingga Islamofobia yang dihadapi oleh Muslim yang tinggal di negara-negara Barat.
“Hari ini umat dihadapkan dengan penindasan, penahanan jutaan, ditempatkan di kamp-kamp penahanan, perang sipil yang mengakibatkan kehancuran total kota-kota dan negara-negara yang mengarah pada migrasi massal Muslim yang dipindahkan ke negara-negara non-Muslim, kebangkitan Islamofobia dan praktik irasional. yang bertentangan dengan ajaran Islam namun diproklamirkan atas nama Islam, ”kata pernyataan itu.
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamed, akan melakukan pertemuan dengan para kepala negara lain termasuk Presiden Hassan Rouhani dari Iran dan Presiden Recep Tayyip Erdogan dari Turki. Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani juga diharapkan hadir.
Lebih dari 250 perwakilan, termasuk pejabat pemerintah, cendekiawan dan pemimpin dari berbagai sektor non-pemerintah, dari semua 56 “negara di dunia Islam” akan berpartisipasi dalam pertemuan puncak di berbagai tingkatan.
BACA JUGA: Mike Pompeo Dukung Kritik Ozil Terhadap Cina Terkait Isu Muslim Uighur
Penyelenggara berharap bahwa KTT dapat bertindak sebagai titik awal dalam memperkuat hubungan di antara negara-negara Muslim untuk mengatasi penindasan yang dihadapi oleh umat Islam secara global.
“KTT ini mencoba untuk memicu pendekatan baru dalam kolaborasi ummah dan jika ia mampu mencapai sesuatu maka itu akan dapat disajikan kepada kelompok Islam yang lebih besar dan negara-negara Muslim yang lebih besar untuk mengevaluasi apakah inisiatif ini harus dilakukan pada skala yang lebih besar,” Kata pernyataan itu.
“Kami hanya berusaha berkontribusi sedikit yang bisa kami lakukan untuk kemajuan umat. Kami berdoa semoga inisiatif kami akan menerima berkah dari Allah swt.” []
SUMBER: ILMFEED