GENOA—Kumandang “Allahu akbar” terdengar dalam acara pemakaman secara Katolik para korban jembatan runtuh di sebuah kapel darurat, di Genoa, Italia, Sabtu (18/8/2018).
Dalam insiden yang menewaskan 38 orang pada Selasa (14/8/2018) itu, tercatat dua orang muslim Albania turut menjadi korban.
BACA JUGA: Bikin Lukisan Tamimi di Tembok Israel, Seniman Italia Ditangkap
Seorang imam diundang ke upacara itu. Dia memimpin beberapa menit doa yang diselingi oleh empat kali seruan “Allahu akbar” yang menggema.
“Komunitas Muslim Genoa, Liguria, dan seluruh Italia berdoa semoga perdamaian akan menyertai Anda semua,” kata imam itu, di depan ribuan pelayat yang berkumpul di dalam ruang penuh bunga tempat 19 peti jenazah dijajarkan itu.
“Kami dekat dengan kalian semua,” imbuhnya.
Dia juga menyampaikan harapan untuk Genoa, kota tempat terjadinya insieden tersebut.
“Genoa akan mampu bangkit kembali. Genoa kami, yang dalam bahasa Arab berarti ‘si cantik’,” ucap sang imam.
Pemakaman ini dihadiri oleh para pejabat tinggi Italia, termasuk Presiden Sergio Mattarella dan Perdana Menteri Giuseppe Conte serta Menteri Dalam Negeri Matteo Salvini.
Dilaporkan oleh AFP, Italia saat ini dikuasai kaum sayap kanan dan terlihat ada peningkatan jumlah serangan terhadap orang asing dan kaum Muslim.
Sebelumnya, Jembatan tol Morandi di Genoa diduga memiliki masalah konstruksi sejak awal pembangunannya pada 1960-an.
BACA JUGA: Dukung Palestina, 2 Seniman Italia Melukis Ahed Al Tamimi
Situs spesialis bidang teknik Ingegneri.info mengatakan jembatan Morandi, Genoa, seharusnya mampu bertahan setidaknya satu abad. Namun, struktur jembatan yang tak proporsional menjadi beban pemeliharaan selama ini, khususnya dalam hal memperbaiki retakan dan degradasi beton.
Dalam insiden jembatan ambruk ini, jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena tim penyelamat masih mengeluarkan jenazah dari mobil sesaat sebelum pemakaman negara dimulai. []
SUMBER: AFP | INGEGNERI | CNN