SEMUA manusia tentunya ingin memiliki kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Tapi ternyata tidak semua bisa mendapatkannya. Rasulullah SAW bersabda,
“Sungguh mengherankan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya segala urusannya baginya memberikan kebaikan hal ini tidak dimiliki oleh seorangpun melainkan oleh seorang mukmin. Bila mendapatkan harta atau kesuksesan selalu bersyukur maka jadilah itu kebaikan baginya dan bila mendapatkan kesengsaraan dia selalu bersabar dan itupun menjadikan kebaikan baginya.” (H.R. Abu Yahya).
BACA JUGA: 5 Cara Mudah Bangun Keluarga Bahagia
Berbagai tujuan dan rintangan dalam kehidupan terkadang membuat kehidupan di dunia terasa sangat buruk dan menyiksa. Lalu bagaimana cara mendapatkan hidup yang bahagia dalam Islam? Berikut adalah kunci agar hidup kita bahagia:
Tidak Membenci
“Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, lalu setiap hamba yang tidak menyekutukan sesuatu apa pun dengan Allah mendapat ampunan, kecuali lelaki yang antara dia dan saudaranya ada kebencian. Allah lalu berfirman, ‘Tangguhkanlah kedua orang ini sampai mereka berdamai’.”
Tidak mengeluh
Tidak seharusnya seorang Muslim mengeluh akan kehidupannya karena jika ia berpikir lebih, maka ia sendiri tidak akan pernah sanggup menghitung kenikmatan yang telah ia rasakan selama ini. Kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT yang tidak akan pernah sanggup dihitung oleh siapa pun. Dengan banyaknya kenikmatan selama ini, tidaklah pantas jika kita mengeluh.
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q. S. An Nahl : 18)
Berprasangka baik
Ada banyak keutamaan berbaik sangka kepada Allah, salah satunya adalah mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup. Dari Anas Ra sesungguhnya Rasulullah SAW masuk untuk menemui seorang pemuda yang sedang sakaratul maut, maka Rasulullah SAW bersabda:
Bagaimana keadaanmu? Pemuda itu berkata, “Ya Rasulullah! aku mengharapkan rahmat Allah dan aku sangat takut akan dosadosaku.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda,
“Tidaklah takut dan roja berkumpul dalam hati seorang hamba dalam keadaan seperti ini kecuali Allah akan memberikan kepadanya apa-apa yang diharapkannya, dan akan memberikan keamanan kepadanya dari perkara yang ditakutinya.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Merendah Diri
Rasulullah SAW bersabda: “Lihatlah orang yang ada di bawahmu dan jangan melihat orang yang ada di atasmu, sebab itu lebih baik agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah. “(Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)
Mudah Memaafkan
Islam mengajarkan pada umatnya bahwa memberi maaf tak menunjukkan seseorang itu lemah karena tidak mampu membalas. Sebab memaafkan orang lain terutama seseorang mampu membalas merupakan kemuliaan karena ia belajar dari sifat-sifat Allah, yaitu Al-‘Afuwwu Al-Qoodiru (Yang Maha Memaafkan dan Maha Berkuasa).
“Maka barang siapa mema’afkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.” (QS. Asy-Syura: 40)
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imron: 133-134)
Hindari Permusuhan
Abu Umamah al-Bahiliy Ra berkata bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
“Saya menjamin sebuah rumah di surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan kendati dia benar, rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kebohongan kendati hanya bercanda, dan rumah di tingkat atas surga bagi orang yang memperbaiki akhlaknya (sampai menjadi akhlak hasanah).” (Hadis shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud)
Bersedekah
Dengan bersedekah, maka hidup kita akan jauh lebih berkah dan lapang. Sebagaimana janji Allah SWT:
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”.(Q.S. Al Baqarah: 245)
Selalu tersenyum
Mayoritas dari kita biasanya hanya akan tersenyum saat hatinya sedang bahagia. Saat masalah menumpuk dan pikiran penat, kita justru menampakkan muka masam di depan orang lain. Bahkan tak jarang, melampiaskan emosi kepada orang-orang disekitar (misalnya kelaurga) yang tidak bersalah.
Sungguh, itu sangat tidak diperbolehkan dalam islam. Alangkah baiknya jika kita sanggup memendam emosi. Apa yang menjadi masalah janganlah diumbar-umbar. Dan sebaiknya diselesaikan dengan kepala dingin dan secara baik-baik. Tersenyumlah saat bertemu orang. Tersenyumlah saat pulang dari kantor. Tersenyumlah saat bertemu teman di jalan. Tersenyumlah saat bertemu tetangga. Ya, walaupun hati sedang tak ingin senyum. Tetap tersenyumlah. Tampakkan wajah ceria. Dan percayalah Allah Ta’ala akan mencatat perbuatan yang tampak sepele itu sebagai ladang pahala.
BACA JUGA: Kunci Kesuksesan Hidup
Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria.” (HR Muslim).
Tidak Dengki dan Iri Hati
Dengki atau hasud merupakan penyakit yang ada di hati setiap manusia. Penyakit ini sangat membahayakan diri seorang muslim maupun orang lain, karena ia selalu berharap agar orang lain tak merasakan kenikmatan atau kebahagian bahkan ia selalu berharap nikmat orang lain dicabut darinya. Sungguh hal ini sangat berbahaya bagi orang lain karena ia selalu resah dan gelisah atas keberhasilan seseorang. []