Table of Contents
SAHABAT Islampos, keberhasilan timnas Maroko di Piala Dunia 2022 yang mengejutkan, menjadi sorotan berbagai kalangan. Tim Singa Atlas bak mempertunjukkan sebuah keajaiban yang indah. Apa kunci sukses timnas Maroko di Piala Dunia 2022 ini?
Berikut laporan yang ISlampos rangkum dari beberapa media tentang kunci sukses Timnas Maroko di Piala dunia 2022
1 Kunci sukses timnas Maroko: Doa ibu
Keberhasilan mereka tak luput dari rasa hormat dan kasih sayang yang tampak dari sikap para pemain timnas Maroko terhadap ibu atau orang tua mereka.
Beberapa media dari berbagai belahan dunia mengaitkan keberhasilan timnas Maroko dengan doa para ibu yang mendukung mereka. Aljazeera menulis headline terkait hal ini.
“Ramuan ajaib Piala Dunia Maroko: Orang tua dan penggemar sepak bola. Lupakan Wags. Rahasia sukses Maroko di Piala Dunia 2022 mungkin ada pada orang tua pemain yang bergabung dengan mereka.”
Jika menilik kembali pada setiap pertandingan yang dimainkan timnas Maroko, headline tersebut tidakmengherankan. Sebab, demikianlah yang tercermin dari sikap para pemainnya.
“Ibu saya adalah seorang wanita pembersih dan ayah saya adalah seorang pedagang kaki lima,” kata Achraf Hakimi, salah satu pemain timnas Maroko di program TV Spanyol El Chiringuito . “Mereka menyerahkan hidup mereka untuk saya. Mereka mengambil banyak hal dari saudara saya agar saya berhasil. Hari ini, saya bermain untuk mereka.”
Selain itu, dalam sebuah video yang dibagikan secara luas secara online, ibu dari kiper heroik Maroko Yassine “Bono” Bounou berdoa untuk kesuksesan putranya sebelum dia menghadapi penalti dari Sergio Busquets dari Spanyol – yang kemudian diselamatkan oleh pemain Maroko itu. Gawang Bono tidak pernah kebobolan kecuali oleh sebuah gol bunuh diri pada babak penyisihan.
Tak heran, setiap usai pertandingan yang dimenangkan, bukan wags atau pasangan cantik yang dihampiri pemain timnas Maroko di bangku penonton, melainkan ibu mereka.
BACA JUGA: Sujud Syukur Timnas Maroko, Selebrasi Tercantik di Piala Dunia 2022
Setelah mencetak penalti kemenangan Maroko melawan Spanyol, tidak lama kemudian Achraf Hakimi bergegas menghampiri ibunya. Bek sayap yang lahir di Madrid dari orang tua Maroko itu sudah menjadi viral beberapa hari sebelumnya setelah memeluk ibunya, Saida Mouh, menyusul kemenangan Atlas Lions atas Belgia.
“Aku mencintaimu Bu,” tweetnya dalam bahasa Arab setelah pertandingan itu, dengan emoji hati.
Fotografer sekali lagi bersiap untuk mengabadikan Mouh mencium putranya setelah kemenangan timnya yang sensasional atas Spanyol. Beberapa pemain Maroko lainnya juga naik ke tribun untuk merayakannya bersama teman dan keluarga. Di antara mereka adalah striker Youssef En-Nesyri, yang terekam memeluk dan mencium ayahnya.
“Apa yang hilang dalam kegembiraan atas kemenangan Maroko adalah kenaifan taktis Spanyol. Enrique gagal membawa ibu-ibu Arab yang percaya putra mereka adalah yang terbaik di dunia, apa pun yang terjadi,” canda penulis Omar D Foda.
Pertunjukkan yang menghangatkan hati ribuan penggemar sepakbola pun berlanjut ketika Maroko mengalahkan Portugal, Sabtu (10/12/2022) lalu.
Sofiane Boufal (29), membawa ibunya turun dari tribun setelah peluit penuh waktu ditiup penanda lolosnya Maroko ke babak semifinal Piala Dunia 2022. Pasangan ibu dan anak itu terekam menari di depan penggemar Maroko.
“Ini gila. Kami menjalani mimpi dan kami tidak ingin bangun. Saya merinding, ”kata Boufal kepada TF1. “Semua yang kami miliki, kami pantas mendapatkannya. Kami bekerja keras. Ini belum selesai. Masih ada semifinal dan Insya Allah final.”
Lantas, bagaimana keluarga para pemain yang berasal dari Maroko ini bisa hadir di stadion-stadion Qatar?
Hal ini tak lepas dari gagasan atau instruksi pelatih Walid Reragui dan presiden Federasi Sepak Bola Maroko Fouzi Lekjaa. Anggota keluarga yang dipilih oleh semua anggota skuat Maroko berhak mendapatkan perjalanan all-inclusive ke Qatar.
Akibatnya, pangkalan Maroko di hotel Wyndham Doha West Bay kadang-kadang terasa seperti perkemahan musim panas yang dikelola orang tua para pemain ini. Bagi beberapa orang, seperti ibu Reragui, Fatima, perjalanan itu merupakan kesempatan sekali seumur hidup.
“Sepanjang karirnya sebagai pemain dan sebagai pelatih, saya tidak pernah bepergian untuk menontonnya,” katanya kepada saluran olahraga Maroko, Arriyadia. “Saya telah tinggal di Prancis selama lebih dari 50 tahun dan ini adalah kompetisi pertama saya meninggalkan Paris.”
“[Walid] akan membuat semua orang yang menonton bangga. Bantu dia dan dia akan membantumu,” katanya kepada Al-Mountakhab.
“Siapa pun yang menyukainya, Tuhan memberkati Anda dan siapa pun yang tidak menyukainya, Tuhan memberkati Anda.
“Saya membesarkannya untuk memiliki keunggulan [Islam]… semoga Tuhan memberinya dan semua orang kemudahan dan kenyamanan.” Demikian doa yang diucapkan Ibu dari pelatih timnas Maroko, bukan hanya untuk putranya, melainkan untuk semua penggemar sepakbola yang mendukungnya.
Orang tua gelandang Abdelhamid Sabiri adalah orang yang suka membawa kamera. Mereka menghabiskan beberapa hari berkeliling hotel, mengamankan foto-foto suvenir dengan gelandang Chelsea Hakim Ziyech, kiper Sevilla Yassine Bono, dan, tentu saja, pelatih Reragui.
Setiap kali mikrofon boom televisi disodorkan ke wajah mereka, orang tua yang bangga dari para pemain Maroko menceritakan tentang anak-anak mereka dan bagaimana mereka menganggap semua “anak laki-laki” di skuad sebagai anak mereka sendiri.
2 Kunci sukses timnas Maroko: Energi positif
Selain unggahan media sosial yang menghangatkan hati, menciptakan energi positif adalah bagian dari strategi Reragui untuk mendapatkan keuntungan tak berwujud yang akan terwujud di lapangan. Dia berkata segera setelah mengambil pekerjaan itu, di Kompleks Mohamed VI di Maamoura, ketika dia menyatakan: “Kesuksesan kami tidak mungkin tanpa kebahagiaan orang tua kami.”
Selain sikap memuliakan orang tua, timnas Maroko juga menuai kekaguman atas selebrasi mereka, yakni sujud syukur dan konsistensi mereka untuk mendukung Palestina. Timnas satu ini tidak pernah ragu dan takut untuk mengibarkan bendera Palestina di setiap pertandingan yang mereka jalani. Di samping itu, mereka pun senantiasa kompak berdoa sebelum pertandingan dimulai. Ketaatan ini membuat penonton kagum kepada mereka.
3 Kunci sukses timnas Maroko: Supporter dan diaspora
Menurut laporan Aljazeera, selain dari segi religiusnya, timnas maroko juga diuntungkan dengan banyaknya supporter yang menjadikan Qatar sebagai rumah kedua mereka. Selain itu, hampir semua pemain Maroko lahir dan dibesarkan di negara yang berbeda, sehingga diaspora mereka turut berpengaruh terhadap banyaknya dukungan terhadap tim ini dari mancanegara.
BACA JUGA: 5 Fakta Unik Maroko, Negara Islam yang Lolos ke Perempat Final Piala Dunia 2022
4 Kunci sukses timnas Maroko: Yakin dan percaya diri untuk meujudkan impian
Maroko akan menghadapi Prancis di semifinal, dan Reragui tidak melihat alasan mengapa mereka tidak bisa maju terus.
“Tentu saja bagus datang ke Piala Dunia untuk bermain, tapi sebelum putaran pertama semua orang mengira kami akan tersingkir,” katanya.
“Tapi yang saya katakan kepada para pemain adalah bahwa kami memiliki pemain elit. Kami memiliki tim yang bisa memenangkan pertandingan di Piala Dunia. Saya berkata, ‘Anda harus percaya diri dan pergi ke sana dan tidak menyesal’, dan mereka mempercayai saya. Yang penting bagi generasi mendatang adalah kami telah menunjukkan bahwa tim Afrika bisa lolos ke semifinal Piala Dunia, dan mengapa tidak ke final?”
Reragui melanjutkan, “Dalam satu konferensi pers, saya ditanya apakah kami bisa memenangkan Piala Dunia dan tiga atau empat pertandingan lalu saya berkata, ‘Kenapa tidak?’ Mengapa kita tidak boleh bermimpi?”
Reragui, yang baru mengambil alih pada akhir Agustus, membandingkan timnya dengan pahlawan tinju fiktif Rocky Balboa.
“Saat Anda menonton Rocky, Anda ingin mendukung Rocky Balboa karena hati dan komitmennya dan saya pikir kami Rocky Piala Dunia ini,” katanya.
“Saya pikir kami menjadi tim yang disukai semua orang di Piala Dunia ini karena kami menunjukkan kepada dunia bahwa Anda dapat mencapainya bahkan jika Anda tidak memiliki banyak bakat, kualitas, uang.
“Jika Anda bekerja cukup keras dan menunjukkan keinginan, semangat, dan keyakinan itu, maka Anda bisa sukses. Ini bukan keajaiban. Kami telah mengalahkan Belgia, Spanyol, Portugal tanpa kebobolan. Itu bukan keajaiban. Itulah hasil kerja keras.”
“Saya tidak terbawa suasana karena saya tahu kami bisa saja kebobolan malam ini, tetapi kami membuat orang-orang kami bahagia dan bangga dan kami telah membuat benua ini bahagia dan bangga serta begitu banyak orang di seluruh dunia.”
Penampilan Timnas Maroko di Piala Dunia 2022 menunjukkan bahwa banyak faktor yang bisa mendukung sebuah keberhasilan. Timnas Maroko bukan hanya telah mencuri perhatian dunia, melainkan membuat seluruh penggemarnya jatuh cinta terhadap besarnya kasih sayang dan perhatian mereka kepada tuhan dan orang tua. []
SUMBER: ALJAZEERA | MIDDLE EAST EYES | 7NEWS