BATANG, 22 Juni 2019 – Duta Besar Saudi Arabia HE Isom Abid Tsaqofi mengunjungi Pondok Modern Tazakka, Jum’at, (21/6). Tazakka mendapat kehormatan menjadi lembaga pendidikan pertama di luar Jakarta yang didatangi Duta Besar Saudi Arabia.
“Ini adalah kunjungan pertama saya keluar kota Jakarta,” kata Duta Besar Isom.
Tiba di Tazakka, Dubes Isom disambut sangat meriah dengan marching band, paskibra dan barisan santri yang membawa bendera Merah Putih dan bendera Saudi Arabia sebagai bentuk hubungan baik kedua negara.
Pondok Modern Tazakka sendiri merupakan satu-satunya anggota Rabithah Al-Jamiat Al-Islamiyyah (Islamic Universities League) di bawah Rabithah Alam Islamy yang levelnya pesantren. Padahal selama ini anggota Islamic Universities League adalah level perguruan tinggi.
Pesantren modern yang berlokasi di Batang, Jawa Tengah, ini juga tercatat sebagai satu-satunya pesantren yang telah menandatangani ‘memorandum of understanding’ (MoU) dengan Saudi Elektronik University untuk standar pembelajaran bahasa Arab daring, bersama 44 perguruan tinggi di Indonesia.
“Jadi ceritanya Pak Dubes sedang ada kunjungan ke Yogyakarta. Lalu kita lobi agar beliau mau turun di bandara Semarang untuk mampir ke Tazakka, baru setelah itu kita antar ke Yogya. Alhamdulillah beliau berkenan dan itu jadi kehormatan untuk kita,” cerita Pimpinan Pondok Modern Tazakka, KH Anang Rikza Masyhadi.
Sejenak setelah penyambutan dan ramah-tamah di ruang pimpinan dan foto bersama, Duta Besar memberikan pesan dan nasihat kepada para santri di masjid Az-Zaky.
Menurutnya, hubungan Saudi Arabia dan Indonesia memiliki akar sejarah sangat panjang, dan hingga kini hubungan keduanya sangat baik dan kuat.
“Sejak diberitahu bahwa saya akan mengunjungi Pesantren Tazakka, saya langsung jatuh cinta, karena pemilihan nama “Tazakka” yang diambil dari ayat Quran memiliki dimensi yang sangat luas. Dan setelah saya tiba di sini, lalu disambut dengan penuh keramahan dan kehangatan seperti ini, saya semakin yakin bahwa tempat ini sesuai dengan nama yang disandangnya,” papar Dubes kelahiran Makkah Al-Mukarromah itu.
Dubes Isom mengaku sangat terkesan dengan penyambutan yang sangat meriah dan rapi, apalagi setelah ia melihat para santri yang fasih berbahasa Arab.
“Saya melihat pondok ini santrinya rapi, bersih dan disiplin, inilah salah satu landasan pendidikan akhlak yang saat ini mulai hilang dari sekolah-sekolah kita, saya bersyukur, dan saya yakin ini akan maju ke depan,” imbuhnya.
KH Anang Rikza dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kesediaan Dubes Saudi mengunjungi Tazakka.
“Kami semua merasa sangat terhormat bahwa Yang Mulia Duta Besar Saudi As-Sayyid Isom Abid Tsaqafi, duta besar dari sebuah negara yang punya Makkah dan Madinah, duta besar yang lahir dan besar di Makkah, mau berkunjung ke sebuah pesantren baru, yang jauh dari kota, tentu ini ‘fadlun minallah’ dan juga karena keikhlasan Pak Dubes ini,” tutur Kiai Anang.
Makna kunjungan ini, lanjutnya, sangat besar bagi pondok dan bagi santri ke depan, dan mudah-mudahan dapat membawa manfaat untuk umat dan bangsa di masa mendatang.
Usai shalat Maghrib berjamaah dengan seluruh santri di Masjid Az-Zaky, Dubes Isom melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta didampingi oleh Pimpinan Pondok KH Anizar Masyhadi.
SEKILAS PM TAZAKKA
Pondok Modern Tazakka adalah pondok pesantren yang mengadopsi 100% kurikulum Kulliyyatul Mu’allimin al Islamiyyah (KMI) Pondok Modern Darussalam Gontor. Pesantren modern seluas 1,7 hektar ini berlokasi di sebuah kawasan yang dikelilingi bukit-bukit hijau di Kecamatan Bandar, Batang, Jawa Tengah. Kampusnya berada jauh dari berbagai macam polusi sehingga sangat kondusif sebagai tempat untuk ‘tofoqquh fid din’ (memperdalam wawasan keagamaan). Selengkapnya, klik www.tazakka.or.id.