INI adalah kupasan tentang zakat.
Pengertian
Zakat menurut bahasa berarti berkembang berkah bertambahnya kebaikan dan terkadang diartikan menyucikan seperti firman Allah dalam QS. As-Syams:9 dan QS. An-Najm:32.
Sedangkan menurut syari’at zakat adalah sebutan untuk sesuatu yang dikeluarkan dari kekayaan atau badan dengan cara tertentu dalam kadar tertentu yang diberikan kepada golongan tertentu.
Zakat diwajibkan pada tahun 2 Hijriyah setelah pensyari’atan zakat fitrah.
Dalil
QS . Al-Baqarah: 43 dan QS.at-Taubah: 103.
Allah Ta’ala berfirman,
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.” (QS. Al-Baqarah: 43)
Juga dalam ayat,
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103)
BACA JUGA: Golongan yang Berhak Menerima Zakat Fitrah
Hadits
Perintah menunaikan zakat dalam hadits disebutkan dalam hadits dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengutus Mu’adz radhiyallahu ‘anhu ke Yaman. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ادْعُهُمْ إِلَى شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَأَنِّى رَسُولُ اللَّهِ ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ قَدِ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِى كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً فِى أَمْوَالِهِمْ ، تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ وَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ
“Ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan aku adalah utusan Allah. Jika mereka menaati itu, beritahukanlah pada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu sehari semalam. Jika mereka menaati itu, beritahukanlah pada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka zakat yang wajib dari harta mereka diambil dari orang kaya di antara mereka dan disalurkan pada orang miskin di tengah-tengah mereka.” (HR. Bukhari, no. 1395 dan Muslim, no. 19)
Syarat wajib zakat:
Yang berkaitan orangnya (Muzakki):
1. Islam
2. Merdeka
Yang berkaitan dengan hartanya:
1. Sudah hawl (pemilikan selama setahun)
2. Mencapai nisab
Syarat sah
– disertai dengan niat
Keutamaan Zakat
1. Membersihkan dan mensucikan diri dan harta dari hal yang kotor/ dosa
Allah Ta’ala berfirman,
خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (At-Taubah: 103).
2. Menjadi orang yang beruntung
Allah Ta’ala berfirman,
قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ . وَذَكَرَ ٱسْمَ رَبِّهِۦ فَصَلَّىٰ
Artinya: “(14) Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan membayar zakat fitrah), (15) dan dia ingat nama Tuhannya (dengan mengumandangkan takbir), lalu dia melaksanakan sholat (Idul Fitri).” (QS Al-A’la: 14-15).
3. Mendapatkan Rahmat
Allah Ta’ala berfirman,
وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya: “Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (QS An-Nur: 56).
4. Menyempurnakan rukun Islam
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda:
بَنِي الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَإِقَامُ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ، وَحَجَّ الْبَيْتِ، وَصَوْمُ رَمَضَانَ مُتَّفَقٌ عَلَيْه.
Artinya: “Islam itu dibangun atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadan.” (HR Bukhari).
5. Memasukkan ke surga
Dari Abu Ayyub Radhiyallahu Anhu bahwa ada seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam dan berkata:
أخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلْنِي الْجَنَةَ، قَالَ: «تَعْبُدُ اللهَ وَلَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya: “Beritahukan kepadaku tentang amal perbuatan yang dapat memasukkan aku ke dalam surga. Lalu beliau bersabda, ‘sembahlah Allah dan janganlah kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan sambunglah silaturahim.'” (HR Bukhari dan Muslim).
PEMBAGIAN ZAKAT
Menurut kesepakatan ulama barang-barang yang diwajibkan untuk dizakati adalah 4 macam:
1. Binatang ternak
UNTA
Nishab awal unta 5 ekor(di bawah 5 ekor tidak wajib zakat)
Setiap kelipatan 5 ekor zakatnya 1 ekor domba.
– Unta 5 ekor: zakatnya 1 ekor domba,
– 10 ekor unta: 2 domba, demikian seterusnya.
– 25 ekor: 1 ekor unta yang berumur 1 tahun lebih (untuk selanjutnya ada ketentuan)
SAPI
Nishab awal Sapi 30 ekor,
– 30 ekor sapi: 1 anak sapi berumur 1 tahun/ lebih.
– 40 ekor sapi: 1 anak sapi berumur 2 tahun
– 60 ekor sapi: 2 anak sapi berumur 2 tahun.
Dst.
KAMBING/ DOMBA
Nishab awal kambing adalah 40 ekor
– Kambing/ domba 40 – 120 ekor: 1 ekor.
– 121 ekor – 200 ekor: 2 ekor
2. Emas dan perak (2 mata uang)/ zakat barang tambang:
Emas
nisab: 20 dinar (85 gram emas murni 24 karat).
Besar zakat: 2,5%(1/40)
Perak
Nisab: 200 dirham (595 gram perak murni)
Besar zakat: 2,5%
3. Barang dagangan
Jika sudah mencapai nishab perak atau emas. Yang dikeluarkan 2,5%.
BACA JUGA: Perhatikan, Ini Batas Akhir Zakat Fitrah, Ada 5 Waktu Ketentuannya
4. Hasil pertanian dan buah-buahan.
Nishab hasil pertanian: 5 wasaq/ 60 sha’ (720 kg), dengan rincian:
– dikeluarkan 1/10 (10%) bila diairi dengan air hujan/ sungai
– dikeluarkan 1/20 (5%) bila dialiri sendiri (diangkut, ditimba atau air yang dibeli )
(Berdasarkan HR. Bukhari)
Selain itu ada juga zakat fitrah.
Ulama Khalaf/ kontemporer membagi zakat menjadi 2:
1. Zakat maal/ harta (4 barang di atas)
2. Zakat fitrah. []
BERSAMBUNG