BEBERAPA ulama berbeda pendapat mengenai hukum kurban dalam Islam, apakah wajib atau sunah. Namun pendapat yang paling masyhur hukum kurban termasuk sunnah muakkad atau sangat dianjurkan.
Hal tersebut berdasarkan pada sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam:
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – “مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ, فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا” – رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَابْنُ مَاجَه, وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ, لَكِنْ رَجَّحَ اَلْأَئِمَّةُ غَيْرُهُ وَقْفَه ُ
Artinya: “Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, ‘Barang siapa yang memiliki kelapangan (rezeki) dan tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat sholat kami.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah. Al Hakim mensahihkannya. Akan tetapi ulama lainnya mengatakan bahwa hadis ini mauquf, yaitu hanyalah perkataan sahabat. (HR Ahmad 14: 24 dan Ibnu Majah Nomor 3123. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan)
BACA JUGA: 2 Hukum Menyembelih Kurban Menurut Ulama
Kurban dalam Islam dan 3 Tips Memilih Hewan Kurban
Sementara itu, terkait tentang keutamaan kurban dalam Islam, ketentuan hewan kurban, serta cara menyembelihnya, disebutkan dalam sebuah hadits di bawah ini.
عَنْ أَنَسِ بنِ مَالِكٍ – رضي الله عنه – – أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يُضَحِّي بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ, أَقْرَنَيْنِ, وَيُسَمِّي, وَيُكَبِّرُ, وَيَضَعُ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا. وَفِي لَفْظٍ: ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ – مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ. وَفِي لَفْظِ: – سَمِينَيْنِ – وَلِأَبِي عَوَانَةَ فِي “صَحِيحِهِ” : – ثَمِينَيْنِ – . بِالْمُثَلَّثَةِ بَدَلَ اَلسِّين ِ
وَفِي لَفْظٍ لِمُسْلِمٍ, وَيَقُولُ: – بِسْمِ اَللَّهِ. وَاَللَّهُ أَكْبَرُ -.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berkurban dengan dua gibas (domba jantan) berwarna putih yang bertanduk. Ketika menyembelih beliau mengucapkan nama Allah dan bertakbir, dan beliau meletakkan kedua kakinya di pipi kedua gibas tersebut (saat menyembelih).
Dalam lafazh lain disebutkan bahwa beliau menyembelihnya dengan tangannya (Muttafaqun ‘alaih) . Dalam lafazh lain disebutkan, “Saminain, artinya dua gibas gemuk.” Dalam lafazh Abu ‘Awanah dalam kitab Shahihnya dengan lafazh, “Tsaminain, artinya gibas yang istimewa (berharga).” (HR. Bukhari, no. 5565; Muslim, no. 1966)
BACA JUGA: Tatkala Kurban dari Anak Hasil Zina Tidak Diterima
Dalam lafazh Muslim disebutkan bahwa beliau mengucapkan “Bismillah wallahu Akbar” (dengan nama Allah dan Allah Maha Besar).
Hadits di atas memotivasi kita untuk berkurban karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri melakukannya sebagai bentuk ketaatan dan taqarrub pada Allah.
Para ulama sepakat bahwa kurban adalah bagian dari syi’ar Islam. Mereka hanyalah berbeda pendapat saja mengenai hukum kurban dalam Islam, apakah wajib ataukah sunnah.
Kurban dalam Islam dan 3 Tips Memilih Hewan Kurban
Bagi saudara kita yang hendak berkurban, ada baiknya untuk mengetahui dahulu syarat-syarat hewan yang layak untuk dikurbankan. Hal ini semata-mata demi meraih keberakahan dalam amal ibadah kurban.
Dikutip unggahan video kanal YouTube Sinatria Farm, berikut 3 cara menentukan hewan kurban dalam Islam yang layak:
1. Lihat dari umur
Sebelum membeli hewan kurban, ada baiknya Anda menanyakan umur si hewan kepada penjual. Biasanya umur hewan juga dapat diketahui dari gigi yang sudah tanggal.
“Kalau pada ternak domba atau kambing itu bisa dilihat dari gigi. Kalau dia sudah ganti gigi 4 berarti usianya sudah 1,5 tahun. Kalau 2 dia genap 1 tahun,” ujar narator dalam video tersebut.
Kurban dalam Islam dan 3 Tips Memilih Hewan Kurban
2. Periksa apakah ada kecacatan pada hewan
Hewan kurban sebaiknya menggunakan hewan yang sempurna tanpa cacat. Sebelum membeli, Anda bisa meneliti bagian tubuhnya terlebih dahulu apakah ada cacat atau tidak. Anda bisa memeriksa bagian telinga, kaki, tanduk, buntut, dan bagian tubuh lainnya.
BACA JUGA: 4 Kisah Kurban yang Mengharukan
“Kalau cacat, dia tidak layak dikurbankan. Cacat atau tidaknya dari mana sih? Teman-teman bisa lihat telinganya lengkap, tanduk tidak ada yang patah, tidak pincang, ekor tidak terpotong,” jelasnya.
3. Pilih hewan yang sehat
Jika anggota tubuh hewan tidak ada yang cacat, lalu selanjutnya Anda bisa memeriksa apakah hewan tersebut sehat atau tidak. Hewan yang sehat dapat dilihat dari nafsu makannya. Hewan yang sehat juga biasanya terlihat agresif.
“Kita bisa lihat kesehatannya dari mulutnya. Hewan sehat mulutnya enggak ada kutil, napasnya normal, matanya tidak ada yang sakit, dan telinganya bersih. Ternak yang sehat dia agresif, nafsu makannya juga tinggi,” pungkasnya.
Wallahu a’lam bishawab. []