PADA zaman jahiliyah ketika agama Islam baru di dakwahkan. Al Hakam bin Al Ash tinggal di dekat rumah Rasulullah di Makah. Ia selalu menggangu Rasulullah, mengejek, menghina, dan menggunakan berbagai cara untuk memerangi Nabi.
Ketika Makah dikuasai oleh kaum muslimin, setelah terjadi beberapa kali peperangan melawan kaum musrikin. Al Hakam memeluk Islam. Ia lalu hijarah ke Madinah. Tetapi mutlak hanya Allah lah yang tau siapa yang benar-benar beriman kepada Islam atau hanya sekedar mencari keselamatan.
Ternyata Al Hakam masih menggangu Rasulullah. Ia suka mengintip Rasulullah ketika beliau sedang bermajlis atau ketika sedang berada di rumah istri beliau.
Ketika Rasulullah sedang berunding dengan para sahabat untuk menghadapi musuh-musuh Islam, Al Hakam menguping pembicaraan tersebut.
Saat di majlis, Rasulullah menyebutkan nama orang-orang munafik, yaitu orang-orang yang berpura-pura masuk Islam. Tetapi sebenarnya adalah musuh Islam, mereka mengadu domba umat muslim, membuat panas dan menghasut. Bila kaum muslimin menghadapi musuh Islam, maka mereka bersembunyi.
Lalu Al Hakam menemui orang-orang munafik dan menceritakan apa yang telah Rasulullah bicarakan.
Jika sedang ikut majlis, Al Hakam berada di paling belakang. Lalu ia menirukan gerakan-gerakan Rasulullah ketika sedang berbicara, pada suatu ketika Rasulullah memergoki perbuatanya itu.
“Fakadzalika faltakun,” kata Rasulullah, yang artinya “ Jadilah kamu seperti itu.”
Seketika itu juga tubuh Al Hakam bergerak-gerak tanpa henti. Gerakan itu persis gerakan ketika ia meniru Rasulullah. Dan penyakit itu tidak bisa di sembuhkan sampai akhir hayatnya.
Kemunafikan itu jelas terpancar dalam diri Al Hakam, semoga kisah ini menjadikan kita mawas diri, agar benar-benar ridho Islam sebagi Agama kita, dan sepenuh hati menjalanjan syari’at islam dengan hati yang ikhlas. []
Sumber: Buku 31 kisah Cerita Ba’da Isya, Sofiyah Mashuri