BANYUMAS–Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Banyumas mempersoalkan Lagu Anak Sholeh yang kerap dinyanyikan anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Islam.
Ketua Himpaudi Khasanatul Mufidah dalam rakor pokja program pendidikan keluarga di Gedung Ki Hajar Dewantara, Jumat (28/7/2017), menilai tepuk Anak Sholeh yang diakhiri ‘Islam Yes, Kafir No’, akan mendidik anak-anak menjadi bersikap tidak toleran.
Pernyataan Ketua Himpaudi itu, mendapat tanggapan dari Ketua Pengurus Daerah Aisyiyah Banyumas Zakiyah.
Dilansir oleh Republika, Zakiyah mempertanyakan alasan tepuk Anak Sholeh dipersoalkan.
Menurutnya, lagu tersebut sudah sangat lama ada dan kerap dinyanyikan anak-anak PAUD dan TK di lingkungan Aisyiyah. Selama itu pula, tidak persoalan dengan pertumbuhan akidah anak-anak.
“Sejak saya masih TK, lagu itu sudah ada. Selama ini, juga tidak ada masalah. Kenapa kok baru dipersoalkan sekarang?” kata Zakiyah, Senin (31/7/2017).
Zakiyah melanjutkan, jika diteliti secara cermat maka syair lagu Anak Sholeh tersebut juga tidak bertentangan dengan akidah Islam. Termasuk syair ‘Islam Yes, Kafir No’.
Menurtu Zakiyah, dengan lagu tersebut, kalangan pendidik justru berupaya menanamkan aqidah Islam pada anak-anak usia dini agar tidak kafir saat dewasa.
“Dengan pemahaman seperti ini, saya justru jadi bertanya sebenarnya salahnya di mana?” kata Zakiyah.
Dia menegaskan, dengan menyanyikan lagi tersebut bukan berarti anak-anak kemudian diajarkan untuk bersikap tidak toleran.
Zakiyah justru khawatir saat ini ada sedang berlangsung upaya-upaya untuk membenturkan sesama umat Islam.
“Marilah kita berpikir jernih. Dalam situasi seperti sekarang, janganlah sesama umat Islam sampai terpancing untuk dibentur-benturkan,” kata dia. []