DIKISAHKAN pada suatu hari ada seorang laki-laki yang sedang berada di Baitul Haram. Ia sedang menggendong ibunya yang sudah tua, buta dan tidak bisa bergerak. Ia menggendongnya sambil mengelilingi Ka’bah untuk melakukan thawaf dan mengucapkan talbiah.
Kisah ini terjadi pada zaman Umar r.a.. pada saat itu Umar sedang berada di Baitul Haram yang di temani oleh Ali bin Abi Thalib dan para sahabat lainnya. Ia melihat laki-laki yang tengah menggendong ibunya. Umar r.a. dan para sahabat lainnya merasa keheranan dengan yang dilakukan laki-laki ini. Kemudian,
anak muda ini berkata, “Aku tidak peduli jika ia menjadikan aku sebagai binatang tunggangannya. Karena yang sedang aku lakukan adalah sebuah upaya untuk membalas sebagian utangku kepadanya sepanjang hidupku.” Setelah itu ia melantunkan ucapan talbiah, “Labbaikallahumma Labbaik.” (wahai Tuhanku, aku penuhi panggilan-Mu kepadaku).
Menyaksikan perbuatan laki-laki tersebut, Umar r.a. berkata, “Marilah kita ikut melakukan thawaf. Sekarang ini adalah waktu turunnya rahmat dan ampunan dari Allah. Mudah-mudahan dengan keberkahan bakti laki-laki ini kepada ibunya yang telah tua ini, kita juga mendapat rahmat dan ampunan dari Allah SWT.”
Akhirnya umar dan para sahabat lainnya mengelilingi Ka’bah dan mengucapkan talbiah bersama-sama.
Dari kisah tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa, ketika Allah ridho kepadamu, ia akan mencurahkan rahmat dan ampunannya untukmu. Jika seseorang berbakti kepada kedua orang tuanya, maka ia akan hidup bahagia di dunia dan di akhirat.
Semoga kita senantiasa menjadi anak yang mampu berbuat baik kepada kedua orang tua kita. Membuatnya bahagia, tidak menyakiti dan membuatnya sedih. []
Sumber : 40 Kisah Pengantar Anak Tidur/Najwa Husein Abdul Aziz/Gema Insani