Oleh: Muhammad Daud Farma
iyeturk94@yahoo.com
BIASANYA memang begitu, penyesalan pasti di akhir. Lelaki yang yang selama ini penggiat pacaran, mabukan dan bahkan sampai melakukan zina, ia akan menyesal ketika ia berjodoh bukan dengan orang yang ia pacari atau ia zinai, tapi malah terjodoh dengan wanita shalihah.
Janji Allah, “Atthayyibu litthayyibat”, itu pasti.
Adapun lelaki yang penggiat pacaran dan pezina itu, ia bejodoh dengan wanita shalihah, ya itu adalah rahasia Allah. “Sesungguhnya Dia Maha Tahu sedangkan Kamu tidak mengetahui”. Penilaian Allah berbeda dengan penilaian hamba-Nya.
Mungkin, dengan ia berjodoh dengan wanita shalihah adalah solusi agar ia berubah dan tidak terjerumus lagi ke dalam lubang kemaksiatan.
Masing-masing individu mempunyai hati dan nurani, ia tidak tega menyakiti akhwat yang keshalihahannya terdidik dan terjaga, tapi karena itu adalah suratan Takdir, ia hanya bisa menerima walaupun sesungguhnya batinya tak tega.
Serusak-rusaknya, sebandel-bandelnya dan sejahat-jahatnya lelaki, pasti nuraninya menginginkan yang baik. Begitupun sebaliknya, sepezinanya perempuan tersebut, pasti ia menginginkan laki-laki yang baik. Namun teramat sayang sekali, hal semacam itu sangat jarang terjadi. Lagi-lagi itu adalahh takdir yang telah ditetapkan Allah Swt. Wallahu ‘alam bisshawaab. []
Kairo, 13 Mei 2016