PERNAHKAH kamu mendengar hadits yang memerintahkan kita untuk membenamkan lalat yang masuk ke minuman kemudian membuangnya? Pada hadist tersebut dijelaskan jika di salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap yang satunya terdapat penyembuhnya.
Pada awal masa sepeninggal Nabi Muhammad SAW, pengetahuan ini menjadi perdebatan karena belum ada sains pendukung terhadap kebenaran perintah tersebut. Pasalnya serangga memang terkenal sebagai serangga yang cukup menjijikan apalagi jika bersentuhan dengan makanan atau minuman.
BACA JUGA:Â Bangkai Lalat, Apakah Najis?
Namun setelah ribuan tahun berselang, pengetahuan dari Nabi Muhammad ini dibuktikan secara ilmiah, tentunya dengan teknologi mutakhir yang sudah modern. Dokter dari Australia, Joan Clark melakukan penelitan tentang lalat dan membuktikan kebenaran yang diungkapkan Nabi Muhammad.
Dalam penelitiannya Joan menemukan bahwa pada permukaan tubuh lalat terkandung antibiotik yang dapat mengobati banyak penyakit. Hal ini lah yang membuat lalat terbebas dari penyakit yang banyak dibawanya sendiri.
Joan Clark menambahkan, setiap satu sayap lalat mengandung satu gen refilin. Gen ini memiliki fungsi pada industri dan kesehatan. Sebagai fungsi industri, gen refilin bermanfaat sebagai bahan elastis yang lebih kuat dari semua jenis karet di dunia.
Gen refilin mempunyai daya dorong dan daya tekan yang sangat kuat serta daya pental yang demikian dahsyat dan itu ada pada sayap seekor lalat dan serangga lain. Sementara fungsi gen refilin sebagai penyembuh adalah untuk mengobati berbagai penyakit pada syaraf seperti syaraf arteri, pada syaraf – syaraf meina.
Pada penelitian diketahui bahwa lalat bisa mengepakkan sayapnya hingga 400 kali per detiknya. Kegiatan ini terus dilakukan oleh lalat hingga berjam-jam dengan ritme kepakan yang sama.
Peneliti lain kemudian mengembangkan penelitian tentang lain. Hasilnya menunjukkan fakta lebih rinci bahwa cara terbaik mengeluarkan zat antibiotik pada lalat adalah dengan cara mencelupkannya ke dalam air. Sebab, zat antibiotik tersebut terutama terdapat pada permukaan luar tubuh dan sayapnya.
Setelah penelitian tersebut, seorang dokter dari Rusia kemudian mengembangkan pengobatan baru dengan lalat. Sedangkan Profesor Juan Alvarez Bravo dari Universitas Tokyo mengisyaratkan pengembangan pemanfaatan ekstrak lalat untuk pengobatan.
BACA JUGA:Â Inilah Manfaat Lalat yang Jarang Diketahui
Dalam Fatawa Mu’ashirah, Syaikh Dr Yusur Qardhawi ketika menerangkan hadits lalat ini juga menguatkannya dengan hasil penelitian yang menunjukkan kebenaran sabda Rasulullah bahwa dalam sayap lalat terdapat obat untuk menetralisir penyakit yang terdapat pada sayapnya yang lain.
Demikian indahnya dan demikian sempurnanya dan demikian jeniusnya Rasulullah Muhammad Saw. Jika jatuh lalat pada minuman kalian, tenggelamkan ia. Maksudnya gen-gen refilin yang ada di sayapnya itu supaya bertebaran di air pula hingga menjadikan airnya itu tersucikan daripada bakteri – bakteri yang ada pada sayap lainnya.
Manusia melihatnya dengan mikroskop dan selama puluhan tahun mereka menelitinya tapi Sang Nabi SAW tahu di sayap lalat itu ada gen penyembuh, ada gen penyakit sampai butiran gen dan sel yang ada disayap lalat diketahui oleh Rasulullah Muhammad SAW atas petunjuk dari Allah SWT sebagai sang Maha Pencipta segala sesuatu dan Maha Mengetahui akan seluk beluk ciptaanNya. []