“Apakah engkau tidak suka pada Amirul Mukminin?” tanya Aisyah pada Ummu Kultsum, putri dari Abu Bakar.
Ummu Kultsum binti Abu Bakar menjawab, “Ya, kehidupannya (susah) dan ia juga kasar terhadap perempuan.”
Maka Aisyah pun mengabarkan hal tersebut pada sahabat Umar, yakni ‘Amr bin al-Ash.
BACA JUGA: Ketika Umar Ini Ingin Membunuh Nabi Muhammad
‘Amr lalu mencegah Umar untuk menikahinya dan berkata, “Wahai Amirul Mukminin, dia adalah perempuan muda yang tumbuh dalam asuhan Aisyah yang lembut dan penuh kasih. Sedangkan engkau adalah orang yang keras, kami segan kepadamu, dan tabiatmu ini sudah tidak bisa kami rubah lagi. Bagaimana jika nanti ia berselisih denganmu, lalu engkau bersikap kasar padanya? Engkau akan memperlakukan putri Abu Bakar dengan perlakuan yang tak pantas.”
Umar pun berkata, “Bagaimana dengan Aisyah? Aku sudah terlanjur bicara padanya?”
Aku telah mencukupkanmu dari Aisyah (mewakili Aisyah).” jawab ‘Amr.
BACA JUGA: Saat Khalifah Umar Hubungkan Sungai Nil dengan Laut Merah
Lalu ‘Amr menyuruhnya agar menikahi Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah dari nasab Fathimah. Umar kemudian melamarnya dari ayahnya Ali, maka Ali pun menyetujui dan menikahkan putrinya dengan Umar. Umar membayarkan maharnya sebesar 40.000 dirham. Dari pernikahannya dengan Ummu Kulstum bin Ali bin Abi Thalib, lahirlah Zaid dan Ruqayyah. []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Umar bin al-Khattab. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.