AMERIKA SERIKAT—Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menghapus izin tinggal duta besar Palestina beserta anggota keluarganya, dan menutup rekening organisasi pembebasan Palestina (PLO).
Menurut laporan WAFA mengutip informasi dari anggota eksekutif PLO Hanan Ashrawi, pemerintah AS telah menginformasikan kepada dubes Husam Zamlath terkait penghapusan visa sampai tahun 2010. AS juga memintanya untuk segera meninggalkan AS, sehingga anak-anaknya yang sekolah di AS terpaksa berhenti dan meninggalkan negara tersebut.
BACA JUGA:Â Ini Kata Para Ahli Palestina terkait Perjanjian Oslo
Ashrawi menyebutkan, pemerintah AS juga tengah menutup kantor PLO di Washington, dan menutup rekening bank PLO serta tidak boleh memperpanjang sewa kantor.
Ashrawi mengecam keputusan AS, dan mengatakan, tindakan balas dendam AS membuktikan kedengkiannya terhadap Palestina.
Menurut Ashrawi, semua tindakan AS secara sepihak bertujuan mematahkan perjuangan Palestina, termasuk tindakan tidak manusiawi mengusir dubes Palestina, yang akan berdampak buruk pada hubungan antara Palestina dan AS, sebagai pelanggaran nyata terhadap norma diplomatik.
Sebelumnya surat kabar Israel Today mengungkap instruksi kepala otoritas Palestina Mahmud Abbas agar menghentikan serangan terhadap Presiden AS Donald Trump, dan menghentikan statmen buruk terhadap Washington.
BACA JUGA:Â Gaza Diblokade, Rakyat Palestina Serukan Slogan “Perlawanan adalah Pilihan Kami”
Surat kabar tersebut mengklaim bahwa Abbas menerbitkan instruksi tersebut karena khawatir adanya sanksi tambahan AS terhadap otoritas Palestina.
Pemerintah AS telah membekukan bantuan infrastrukur untuk Palestina dan juga bantuan rumah sakit Palestina di al-Quds, termasuk bantuan untuk badan PBB urusan pengungsi Palestina UNRWA.
Langkah tersebut untuk memprovokasi Palestina agar menerima proposal perdamaian yang digagas AS, meski belum dinyatakan secara resmi, namun Presiden Trump telah mendeklarasikan bahwa perundingan tak menyentuh persoalan al-Quds dan permukiman zionis di wilayah Palestina.
Hubungan Palestina – AS mengalami ketegangan sejak Presiden Donald Trump mendeklawasikan al-Quds sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedubesnya k esana, pada awal desember 2017 lalu.
Beberapa hari lalu pemerintah Amerika menutup kantor perwakilan PLO di Washington. []
SUMBER: PIC