BANYAK langkah-langkah kecil yang tanpa sengaja telah membuka pintu neraka, ketidakbisaan kita dalam mengatur diri membuat perbuatan dosa yang tak biasa menjadi biasa. Kiprahnya dimasyarakat awam yang seperti ini sering kali terjadi.
Terutama pada kaum perempuan, karena sifat perempuan yang supel menjadikannya biasa melakukan hal tersebut dengan sangat mudah.
BACA JUGA: Muslim Masuk Neraka Dulu Sebelum Masuk Surga, Benarkah?
Perempuan lebih banyak berbicara ketimbang laki-laki sehingga tanpa sengaja menambah beberapa kalimat untuk semakin asyik bercerita terhadap pendengarnya.
Jika kita menganggap kebohongan kecil adalah hal biasa, maka dikeadaan selanjutnya kita akan senantiasa menutupi kebohongan kecil kita dengan terus berbohong.
Guna agar semua keadaan akan tetap baik-baik saja sesuai rencana kita. Tetapi perlu diingat, bahwa sepandai-pandainya tupai melompat akan terjatuh juga.
Lidah membawa kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia, kita perlu senantiasa berwaspada menggunakan lidah sewaktu bertutur kata. Dengan kata lain, kita hendaklah bijak menggunakan lidah apabila berucap.
Jangan terbiasa memperjelas sesuatu keadaan akibat salah berbicara, kebanyakan orang menganggap biasa kalau hanya menambah atau mengurangi beberapa kalimat.
Sekiranya kata yang kita ucapkan menyebabkan orang yang mendengarnya sakit hati atau tergoris, lebih baik diam saja. Pepatah mengatakan karena mulut badan binasa.
Jadi, sebelum kita berkata sesuatu hendaklah berfikir terlebih dulu. Kita gunakan lidah untuk berkata sesuatu yang baik dan tidak sia-sia atau lebih baik lagi kita diam. Itu lebih memberi manfaat daripada kita berkata perkara yang bisa mendatangkan dosa.
Yang biasa seorang perempuan lakukan ketika berkumpul adalah membicarakan sesuatu yang didengar dengan tanpa sengaja dijadikan topik pembicaraan.
Dengan alih-alih bahasa “Dengar-dengar Katanya…” menjadikan pendengarnya bersemangat untuk nimbrung bertanya.
Tak sulit mejadikan sebuah dosa kecil menjadi dosa besar. Silaturrahim yang sedang terjalin menjadi sebuah ajang arisan untuk membuka pintu syurga.
Perempuan lebih kepo dari laki-laki untuk urusan bertanya tentang kehidupan orang lain. Merasa paling baik saja ketika melihat orang lain melakukan kejelekan.
Kita tidak sadar bahwa rasa ingin tahu yang kita miliki terhadap orang lain juga bisa menjadi ajang mengomentari kesalahan yang orang lain perbuat.
Dan belum cukup disitu saja, karena kekurang puasan kita tersebut bisa menjadi bahasan untuk membicarakannya sebagai bahan gunjingan.
Sifat kecemburuan sosial yang perempuan miliki memang tercipta lebih tinggi ketimbang laki-laki, karena itu ada bahasan yang mengatakan nafsu seorang perempuan adalah 9 dan nafsu laki-laki adalah 1.
Langkah yang terakhir adalah kebiasaan kita mengutuk ciptaan tuhan secara tidak sengaja. Amarah yang meluap-luap kadang menjadikan kita lupa diri bahwa segala sesuatu dimuka bumi ini ciptaan sang kuasa.
Kita seenaknya memaki dengan kalimat-kalimat kasar, yang seharusnya tidak sepantasnya kita ucapkan.
BACA JUGA: 7 Pintu Gerbang Neraka
Namun setelah kita telaah lebih dalam ucapan maki kita terhadap orang lain sama halnya dengan memprotes tuhan. Karena segala sesuatu yang ada didunia ini adalah ciptaannya.
Ingatlah ketika marah untuk senantiasa mengingat nama allah, agar tidak terjadi kesalahan yang berakibat fatal sebab ketidak bisaan kita dalam mengontrol emosi. []