BANGLADESH—Ribuan Muslim Rohingya dikabarkan telah memaksa untuk masuk ke Bangladesh untuk menghindari pembunuhan massal yang dilakukan rezim Myanmar. Bahkan kali baru-baru ini rezim Myanmar mulai menggunakan pesawat tempur ke Arakan, provinsi bagian barat Myanmar untuk membantai umat Muslim, PIC melaporkan.
Seorang pemimpin Muslim Rohingya, Muhammad dalam pernyataan persnya Sabtu (26/8/2017) mengatakan, ada sejumlah data yang menyebutkan, sekitar 100 ribu kaum Muslim Arakan etnis Rohingya sudah berada di perbatasan Bangladesh. Sementara para pejabat Bangladesh meminta mereka untuk meyakinkan mereka agar tidak meninggalkan negaranya.
Pada Jum’at (25/8/2017) kemarin Ali Husen pejabat teras kota Kokas Pazaro, Bangladesh selatan , menerima saat ini banyak dari kalangan pengungsi muslim Arakan dan tidak akan menerima lebih banyak lagi.
Sebagaimana keterangan dari kantor kementerian Myanmar, kemarin menyebutkan, 11 tentara keamanan pemerintah Myanmar terbunuh selain, 77 penyerang 30 kantor keamanan polisi di utara Arakan.
Di sisi lain, militer Arakan untuk penyelamatan muslim Rohingya menyatakan bertanggung jawab atas penyerangan tersebut. Ia menyebutkan, serangan tersebut dilakukan dalam rangka melindungi masyarakat Rohingya yang mengalami pelanggaran yang dilakukan pasukan pemerintah.
Serangan ini dilakukan dua hari setelah penyerahan laporan akhir dari mantan sekjen PBB, Kopi Anan yang membenarkan adanya pelanggaran dan kekerasan terhadap kaum muslimin Rohingya di wilayah Arakan. []