STOCKHOLM–Dalam laporan tahunannya mengenai jumlah hulu ledak nuklir di dunia, Institut Stockholm mengungkapkan bahwa arsenal nuklir Israel telah meningkat secara signifikan selama setahun terakhir.
Menurut laporan itu, Israel meningkatkan jumlah bom dan hulu ledak nuklir selama 10 tahun terakhir sebanyak 10 kepala hulu ledak nuklir, meningkatkan jumlah bom nuklir yang dimilikinya hingga mencapai antara 80-90 bom nuklir dan hidrogen.
Sementara itu bom-bom ini telah diluncurkan oleh pesawat Angkatan Udara Israel, serta oleh rudal balistik antarbenua jenis “Jericho” buatan Israel, serta dengan meluncurkan beberapa di antaranya melalui kapal selam nuklir milik angkatan laut Israel.
Menurut laporan itu, jumlah hulu ledak nuklir di dunia tahun ini berjumlah 13.865 kepala nuklir yang mayoritasnya dimiliki oleh Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Sementara Prancis memiliki 300 kepala nuklir, Inggris 215, Cina 280, India 140, Pakistan 150, Israel 90, dan Korea Utara 30 hulu ledak nuklir.
Data ini dikeluarkan pada saat Israel meluncurkan kampanye kuat melawan kemampuan nuklir Iran dan sangat menentang perjanjian internasional dengan Teheran atas program internasionalnya, yang dicapai pada Juli 2015.
Israel menempuh kebijakan untuk menutup-nutupi kemampuan nuklirnya. Menolak untuk memberikan informasi apa pun terkait dengan masalah ini. Meskipun ada keyakinan luas di dunia bahwa Israel memiliki senjata nuklir.
Disebutkan bahwa pada bulan September 2018, Kepala Otoritas Energi Atom Israel, Zeev Sneer, mengumumkan bahwa negaranya akan mengembangkan dan memperkuat fasilitas nuklirnya dalam menanggapi ancaman Iran.
Sneer menyampaikan pernyataan ini dalam Konferensi Umum ke-62 Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Wina, Austria. []
SUMBER: PALINFO