CINA–Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina kembali dihantam gelombang kematian akibat wabah Covid-19. Bahkan jumlah kematian di kota itu naik hingga 50 persen secara tiba-tiba tak lama setelah kebijakan lockdown dicabut pada 8 April lalu.
Lonjakan itu terjadi setelah pemerintah Kota Wuhan melaporkan angka kematian baru sebanyak 1.290 pasien, Jumat (17/4/2020). Penambahan tersebut mengubah total jumlah angka kematian menjadi 3.869 pasien di kota tempat virus corona baru pertama kali terdeteksi.
Lonjakan itu pun turut mengubah total angka kematian pasien corona di Cina secara nasional naik 39 persen menjadi 4.632 pasien. Angka itu diambil berdasarkan data yang baru dirilis pemerintah per Jumat pagi.
Lonjakan kematian di Wuhan itu dikabarkan terjadi setelah banyak kasus kematian “dilaporkan secara keliru” atau sama sekali terlewat dalam penghitungan data.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Epidemi Wuhan beralasan kasus-kasus yang terlewatkan itu disebabkan karena staf medis di kota itu kewalahan di awal penyebaran corona sehingga memicu “keterlambatan pelaporan.”
BACA JUGA:Â Sudah Dinyatakan Sembuh, Beberapa Pasien di Wuhan Kembali Positif Corona
Dilansir dari AFP, hal tersebut membuat keraguan publik meningkat terhadap transparansi pemerintah Cina dalam menangani dan melaporkan perkembangan penyebaran wabah Covid-19.
Sejumlah negara barat seperti Amerika Serikat (AS) telah berulang kali melontarkan kecurigaan terkait ketidaktransparan pemerintahan Presiden Xi Jinping dalam melaporkan perkembangan virus corona. Tak hanya AS, beberapa negara lainnya seperti Prancis juga curiga Cina tidak jujur dalam melaporkan sumber penyebaran virus itu pertama kali. []
SUMBER: CNN