INGGRIS—Surat kabar Inggris dilaporkan telah memperingatkan buruknya kehidupan di Gaza. Bahkan kehidupan Gaza saat ini kian buruk dari hari ke hari. Kondisi di sana sudah diambang bencana kemanusiaan.
Menurut laporan Independent pada Sabtu (26/8/2017), cadangan air di Gaza sudah tidak aman. Sumber-sumber air satu-satunya itu sudah terkontaminasi limbah medis.
Independent menambahkan, krisis air dan listrik yang bertubi-tubi di Gaza mencapai titik terendah, walau ada sejumlah janji dari Israel untuk mengubah iklim kehidupan rakyat Gaza. Namun hingga saat ini, Israel belum melaksanakan apapun sesuai dengan janjinya.
Misalnya terkait izin bepergian bagi warga Palestina untuk keluar dari penjara besar. Bahkan sebaliknya hanya sebagian kecil warga Gaza yang mendapat izin keluar. Banyak diantara mereka yang dilarang bepergian bahkan untuk urusan kesehatan sekalipun. Hingga kini perlintasan Mesir masih tertutup.
Berdasarkan, laporan dari dewan Norwegia untuk urusan pengungsi mengatakan, seperti dari 11 ribu rumah yang rusak saat perang Gaza tahun 2011, hanya sepertiga yang baru direnovasi dan selama 10 tahun lebih mereka menderita blokade darat maupun laut. Jumlah pengangguran mencapai 41 % hingga 60 % umumnya pada pemuda, sementara serangan demi serangan Israel terus dilancarkan dari udara.
Di tengah meningginya harga-harga, bahan bakar juga semakin sulit didapatkan. Litsrik pun sudah lama mengalami krisis. Setiap harinya tak lebih dari tiga jam listrik menyala. Walau ada peringatan dari sejumlah rumah sakit yang menyebutkan kondisi Palestina di Gaza diambang krisis.
Menurut laporan, 96 % persediaan air di Gaza tidak aman untuk dikonsumsi. Sumber-sumber air sudah terkontaminasi. Pusat-pusat penyulingan air sudah tak bisa digunakan. Menurut laporan dari PBB bidang kesehatan menyebutkan, setelah 10 tahun blokade menunjukan Gaza tak layak huni. []