AMERIKA SERIKAT—Militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah kehilangan lebih banyak pasukan dalam pelatihan daripada dalam situasi pertempuran selama beberapa tahun terakhir. Temuan ini menjadi sebuah tren yang telah memicu kekhawatiran di Kongres.
Setidaknya 80 anggota militer AS telah tewas dalam kecelakaan pelatihan tahun 2017 lalu dibandingkan dengan 21 yang tewas dalam pertempuran, menurut statistik yang dikutip dalam RUU pengeluaran militer tahun 2018, menurut Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional.
BACA JUGA: Hamze, Muslimah Pertama di Akademi Militer Amerika Serikat
Ini telah menjadi tren sejak 2015, menurut Perwakilan Mac Thornberry (R-Texas), ketua Komite Layanan Bersenjata.
Anggota parlemen Texas mengatakan korban akibat kecelakaan fatal dan non-combat antara 2015-2017 telah menewaskan sedikitnya 185 anggota militer dibandingkan dengan 44 personil militer yang tewas di garis depan.
BACA JUGA: Erdogan: Amerika Serikat Adalah Bagian dari Masalah, Bukan Solusi
Sebagian besar korban jiwa disebabkan oleh kecelakaan udara, masalah serius yang dihadapi militer AS selama beberapa tahun terakhir.
Menurut sebuah penelitian oleh Times Military pada Mei 2018, total 133 prajurit AS tewas dalam kecelakaan udara antara 2013 dan 2017.
Sebagai perbandingan, laporan Maret 2018 dari Kementerian Pertahanan Inggris menunjukkan bahwa hanya 141 anggota angkatan bersenjata Inggris yang tewas selama pelatihan dari Januari 2000 hingga Februari 2018. []
SUMBER: PRESSTV