QATAR–Sekitar 6500 pekerja migran Muslim di Qatar dilaporkan meninggal dalam 10 tahun terakhir, sejak negara tersebut memenangkan hak menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA. Mereka kehilangan nyawa selama pekerjaan konstruksi yang dilakukan untuk persiapan Piala Dunia.
Otoritas Hak Asasi Manusia mengumpulkan data resmi dari Bangladesh, Nepal, India dan Sri Lanka, yang mengungkapkan bahwa 5.927 pekerja migran meninggal selama 2011-2020. Di Qatar, 824 kematian lainnya dilaporkan dari kedutaan Pakistan antara tahun 2010 dan 2020.
BACA JUGA: 6 Tahun Berturut-turut, Qatar jadi Negara Teraman di Dunia
Angka-angka ini belum termasuk kematian dari beberapa negara yang mengirim banyak pekerja ke Qatar, sehingga angka kematian jauh lebih tinggi. Selain itu, kematian yang terjadi pada tahun 2020 tidak termasuk.
Sejak 2011, banyak sekali buruh migran yang meninggal. Mereka hanya berada di dalam negeri karena hak tuan rumah piala dunia dimenangkan oleh Qatar. Hal itu diungkap Nick McGeehan, direktur di Foursquare Projects, sebuah kelompok advokasi yang berspesialisasi dalam hak-hak buruh di Teluk.
Hiba Zayadin, seorang peneliti Teluk untuk Human Rights Watch, lebih lanjut menambahkan bahwa Qatar semakin menunda-nunda masalah mendesak dan kritis ini dengan mengabaikan kehidupan pekerja.
Untuk menghentikan semua kematian mendadak yang terjadi tanpa penjelasan apa pun, Zayadin telah meminta Qatar untuk mengubah undang-undang untuk memberikan penyelidikan forensik dan mengesahkan undang-undang untuk menetapkan bahwa semua sertifikat kematian menambahkan referensi ke penyebab kematian yang bermakna secara medis.
BACA JUGA: Siap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022, Qatar Pamerkan 3 Stadion Baru secara Virtual
Qatar telah memulai program pembangunan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam 10 tahun terakhir untuk mempersiapkan turnamen sepak bola 2022. Tujuh stadion baru telah ditambahkan, dan proyek telah selesai, termasuk transportasi umum, bandara, hotel, kota baru, dan jalan raya yang akan menjadi tuan rumah Final Piala Dunia.
Jumlah kematian yang tidak diperdebatkan sebanding dengan jumlah tenaga kerja migrasi dan angkanya, seperti yang dinyatakan oleh pemerintah Qatar. []
SUMBER: THE ISLAMIC INFORMATION