JAKARTA—Aksi teror bom bunuh diri terjadi di dua kota, yaitu Surabaya dan Sidoarjo dalam dua hari, 13 dan 14 Mei 2018.
Serangan pertama terjadi pada Ahad (13/5/2018), di 3 lokasi di Surabaya. Lokasi pertama di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, kedua Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro 146 dan ketiga Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna.
Selanjutnya, ledakan bom terjadi kembali di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, pada Senin (14/5/2018). Disusul sebuah aksi bom bunuh diri lainnya di Mapolrestabes Surabaya pada hari yang sama, sekitar pukul 08.50 WIB.
Berikut ini ulasan informasi terkait aksi teror yang terjadi di wilayah Jawa timur tersebut:
Ahad (13/5/2018) Kota Surabaya diguncang 3 serangan bom buuh diri. Bom pertama meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel pada pukul 06.30 WIB. Bom kedua meledak di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB, disusul serangan bom ketiga di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno pada pukul 07.53 WIB.
Jumlah Korban dalam rangkaian aksi teror tersebut mencapai 13 orang, termasuk 6 orang pelaku penyerangan. Sedangkan korban luka-luka tercatat mencapai 41 orang.
Selang 14 jam kemudian, tepatnya Senin (14/5/2018), ledakan bom kembali terjadi di Blok B Lantai 5 Rusunawa Wonocolo, Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo.
Menurut Polda Jawa Timur, ledakan itu merenggut tiga nyawa. Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung menyatakan kuat dugaan bom itu tidak sengaja meledak ketika sedang dirakit.
Polisi kemudian mengevakuasi seluruh penghuni di Blok B Rusunawa Wonocolo, Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo. Hal itu dilakukan karena polisi masih menggelar olah tempat kejadian perkara. Para penghuni sementara diinapkan di masjid setempat.
Aksi teror lainnya terjadi di hari yang sama, sekitar pukul 08.50 WIB. Sasaran aksi adalah Mapolrestabes Surabaya. Dalam serangan bom yang diledakkan menggunakan kendaraan tersebut, 4 polisi dan 6 warga sekitar lokasi kejadian menjadi korban. []
SUMBER: CNN | DETIK