INGGRIS—Universitas Cambridge dikabarkan telah dikecam publik lantaran mengancam untuk membatalkan acara pertemuan tentang gerakan anti-Israel, PressTV melaporkan pada Ahad (12/11/2017).
Menurut laporan, universitas tersebut kini menghadapi tuduhan melanggar hak orang untuk berpendapat, usai pertemuan yang berhubungan dengan gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) pada Rabu (8/11/2017).
Ruba Salih dari Sekolah Studi Afrika dan Oriental (SOAS), seharusnya menjadi moderator pada acara yang menampilkan aktivis BDS Palestina, Omar Barghouti. Namun panitia mengatakan bahwa mereka terpaksa membatalkan partisipasi Salih sebelum dimulai, karena Barghouti dilarang masuk oleh universitas.
Mereka mengatakan bahwa pejabat universitas telah melakukan intervensi dengan mengklaim bahwa mereka khawatir tentang netralitasnya.
Aktivis Palestina mengatakan insiden tersebut menyoroti atmosfir yang semakin ketat untuk mencela Israel di kampus-kampus di Inggris.
“Membatalkan kedatangan akademisi Palestina yang terhormat sungguh tindakan yang tidak pantas, hanya karena dianggap tidak ‘netral.’ Dan dengan melakukan hal tersebut karena harus tunduk pada tekanan eksternal dari kelompok lobi pro-Israel, sama saja dengan pelanggaran terhadap kebebasan berbicara dan kebebasan akademis,” ungkap Ed McNally, mahasiswa Cambridge yang menyelenggarakan acara tersebut kepada Al Jazeera. []