WILMINGTON– Wilmington, sebuah kota di Amerika Serikat (AS) membayar denda atau ganti rugi sebesar 50.000 Dolar atau setara Rp707 juta lebih kepada kelompok Muslim korban diskriminasi. Jumlah tersebut mencangkup ganti rugi untuk tujuh anak Muslim yang diusir dari kolam renang beberapa waktu lalu.
Independent melaporkan, insiden pengusiran tersebut sempat menjadi berita utama nasional dan internasional. Tindakan pengusiran itu juga menyebabkan gugatan diskriminasi yang diajukan oleh kelompok Muslim terhadap Kota Wilmington.
BACA JUGA: Wah, Sekolah Kristen di Inggris Miliki 100 Persen Siswa Muslim
Sebelumnya, siswa sekolah dasar dari Akademi Darul-Amaanah diminta untuk meninggalkan kolam Foster Brown di Delaware pada Juni 2018. Kala itu mereka sedang mengikuti perkemahan pengayaan bahasa Arab musim panas. Mereka mengenakan kemeja katun dan celana dengan dilengkapi hijab.
Namun manajer kolam renang publik Foster Brown di AS meminta mereka pergi. Ia menyatakan, anak-anak itu melanggar kebijakan kota karena mengenakan baju berbahan kapas di kolam renang umum. Dia kemudian menyuruh seorang polisi datang dan menanyakan jam berapa anak-anak sekolahnya itu pergi.
Sementara itu, Kepala Sekolah Darul-Amaanah Tahsiyn A. Ismaa’eel mengatakan, ia telah membawa siswa ke kolam renang sejak tiga tahun sebelum kejadian menyedihkan itu.
“Tidak ada aturan yang menyebutkan orang tak boleh berenang dengan pakaian terbuat dari kapas,” kata Ismaa’eel pada tahun 2018, menurut The News Journal.
Pada saat yang sama, Mneurut Ismaa’eel, ada anak-anak lain dengan baju terbuat dari kapas berenang di kolam renang publik itu.
“Mengapa anak-anak saya diperlakukan berbeda?” tanya Ismaa’eel.
BACA JUGA: Gali Pengalaman Siswa Muslim, Wales Berupaya Atasi Islamophobia
Walikota Mike Purzycki awalnya melakukan pembelaan dengan membela manajer kolam renang dan mengatakan kebijakan itu dibuat karena kapas bisa menimbulkan risiko keamanan. Namun akhirnya Purzycki setelah gencar sorotan media, dia pun meminta maaf atas kejadian tersebut.
“Saya minta maaf kepada anak-anak yang diusir dari kolam kota karena pakaian hijab yang mereka kenakan,” katanya. []
SUMBER: NEWS JOURNAL | INDEPENDENT