KETUA DPC PDIP Lampung Barat, Parosil Mabsus buka suara soal melarang warga Nahdlatul Ulama (NU) bergabung ke PAN dan PKS. Dia mengklaim tak pernah menjelekkan partai lain.
“Pertanyaan saya gini, bisa benar (video) itu. Karena ini kan internal lho ya, tertutup, dan seluruh peserta tidak bawa handphone. Ini tanda tanya aja, siapa yang mulai. Yah, namanya politik. Saya kalau ngomong di mana-mana kan tegas, boleh lah direkam. Pasti ada yang ingin menghancurkan saya. Itu jelas kegiatan tertutup, internal Nahdlatul ulama,” kata Parosil, dikutip detikSumbagsel, Jumat (11/8/2023).
Parosil menerangkan selama ini PAN identik dengan Muhammdiyah. Dia menyebut tak ada maksud menjelekan partai lain dan melarang untuk menyoblos.
BACA JUGA: Viral 3 Mahasiswa Pilih Anies Jadi Presiden saat Ditanya Bupati Banyumas, Ini Respons PKS
“Dan juga saya tidak ada menjelek-jelekan, itu tidak ada. Saya sadar, dan saya tahu lah. Itu partai sah, nggak mungkin saya jelek-jelekin. Karena begini, jadi selama ini Muhammadiyah itu kan identik dengan PAN ya silakan, itu aja nggak ada masalah. Nggak ada maksud saya nggak boleh nyoblos, atau apa, enggak ada. Itu partai sah masa saya jelek-jelekin,” jelas dia.
Dia mengimbau jelang Pemilu 2024 tidak ada perpecahan.
“Jangan sampai karena pemilu kita terpecah belah, tidak bertegur sapa. Jangan sampai gitu lah, mau ngapain,” ucap Parosil.
BACA JUGA: PAN Tak Akan Dukung Anies di Pilpres 2024, Begini Respons Santai PKS
Sebelumnya, beredar video Parosil Mabsus melarang sejumlah warga NU bergabung ke Partai PAN dan PKS. Dia juga menyarankan untuk bergabung ke partai selain dua partai tersebut.
“Yang penting jangan masuk yang dua, karena yang dua ini berbeda pemahamannya dengan kita. Yang pertama itu Partai Amanat Nasional (PAN) karena itu organisasinya Muhammadiyah yang kedua PKS. Kalau yang lain monggo-monggo wae (silakan saja),” lanjut dia lagi disambut tepuk tangan oleh peserta yang hadir. []
SUMBER: DETIK