AMERIKA–Pada 25 Maret 2017 hingga 14 Oktober 2017, Presiden Amerika Donald Trump mengeluarkan larangan membawa alat elektronik untuk penumpang penerbangan dari negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara menuju Amerika.
Larangan tujuh bulan itu, berlaku pada setiap perangkat elektronik yang lebih besar daripada ponsel seperti laptop, iPad, dan kamera.
Sepuluh bandara di Timur Tengah dan Afrika Utara terkena dampak larangan tersebut. Terutama maskapai penerbangan Emirates yang berbasis di Dubai.
Dilansir dari The Independent, Selasa (21/3/2017), seorang juru bicara maskapai Emirates mengatakan bahwa pihaknya telah menerima instruksi tersebut.
BACA JUGA:
AS Larang Penumpang Pesawat dari Timur Tengah dan Afrika Utara Bawa Alat Elektronik ke Amerika
Begini Warga Al-Quds Lawan Larangan Adzan Israel
Protes Larangan Imigran Donald Trump, Tim Basket Ace Dukung Umat Muslim dengan Pakaian Ini
“Emirates dapat mengkonfirmasi bahwa sesuai direktif keamanan baru yang dikeluarkan oleh Administrasi Keamanan Transportasi (TSA), perangkat elektronik lebih besar dari ponsel atau smartphone, termasuk peralatan medis, tidak dapat dibawa masuk kabin pesawat,” katanya.
Kemudian ia juga menambahkan, larangan ini berlaku untuk semua penumpang yang akan ke Amerika, baik yang berasal atau pun yang transit di Bandara Internasional Dubai.
“Emirates meminta agar semua penumpang yang bepergian ke AS tidak membawa perangkat elektronik selain ponsel atau samrtphone di bagasi mereka saat check in,” imbaunya.
Sementara itu,maskapai penerbangan Etihad, Bandara Abu Dhabi mengatakan pihaknya belum mendapat instruksi.
“Kebijakan maskapai tidak berubah, tapi kami akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang di Amerika dan disini (Bandara Abu Dhabi) melalui pejabat dari Unit Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Bandara,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan.
Kemudian pihak maskapai Etihad menjelaskan, jika peraturan direvisi, pihaknya akan memastikan penumpang kami diperbarui sesuai keselamatan dan keamanan yang tetap menjadi prioritas utama. []