ISLAM mengajarkan kita segala hal dengan mendetail, termasuk juga mengenai hubungan intim dalam rumah tangga. Ada beberapa hal yang tidak diperbolehkan terkait dengan hubungan badan antara suami dan istri. Namun ada juga larangan Islam dalam hubungan suami istri, walaupun halal.
Namun, masyarakat awam banyak yang belum mengetahui hal ini. Bisa jadi karena dianggap tabu, atau karena memang tidak tertarik untuk mencari tahu.
BACA JUGA: 10 Fakta Sehat Berhubungan Suami Istri yang Halal dan Sah (1)
Apa sajakah larangan dalam berhubungan, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat dan hadits?
Larangan Islam dalam Hubungan Suami Istri yang Pertama: Dilarang berhubungan tanpa membaca doa
“Bismillahi. Allahhumma jannibna syoithona wa jannabisyaithona maa rojaktanaa.” Artinya : “Dengan nama Allâh. Ya Allâh, hindarkanlah kami dari syetan dan jagalah apa yang engkau rizkikan kepada kami dari syetan.”
Rasulullah SAW bersabda : “Apabila salah seorang mereka akan menggauli istrinya, hendaklah ia membaca: ‘Bismillah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami.’ Sebab jika ditakdirkan hubunganantara mereka berdua tersebut membuahkan anak, maka setan tidak akan membahayakan anak itu selamanya,” (Shahih Muslim No. 2591).
Larangan Islam dalam Hubungan Suami Istri yang Kedua: Dilarang berhubungan tanpa pendahuluan
Islam mengajarkan jima yang disertai dengan pendahuluan ungkapan perasaan kasih sayang seperti ucapan romantis, ciuman dan cumbu rayu dan tidak mengajarkan berhubungan badan tanpa adanya pendahuluan.
Hal ini sesuai dengan sabda RasulAllah SAW: “Siapa pun di antara kamu, janganlah menyamai isterinya seperti seekor hewan bersenggama, tapi hendaklah ia dahului dengan perantaraan.” Selanjutnya, ada yang bertanya: ‘Apakah perantaraan itu?’ RasulAllah SAW bersabda, ‘Yaitu ciuman dan ucapan-ucapan romantis’,” (HR. Bukhâriy dan Muslim).
Larangan Islam dalam Hubungan Suami Istri yang Ketiga: Dilarang berhubungan intim tanpa penutup/selimut
Dari ‘Atabah bin Abdi As-Sulami bahwa, “Apabila kalian mendatangi istrinya (berjima’), maka hendaklah menggunakan penutup dan janganlah telanjang seperti dua ekor himar,” (HR Ibnu Majah).
Maksudnya adalah jangan bertelanjang seperti hewan yang kelihatan kemaluannya saat berjima. tapi pakailah selimut sebagai penutup, atau bertelanjang dalam selimut.
Larangan Islam dalam Hubungan Suami Istri yang Keempat: Dilarang berhubungan melalui anus
Dari Abi Hurairah Radhiallahu’anhu. bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Dilaknat orang yang menyetubuhi wanita di duburnya,” (HR Ahmad, Abu Daud dan An-Nasai).
Tentu saja dikarenakan anus adalah tempat pembuangan kotoran, yang membahayakan kesehatan jika berhubungan suami-istri melaluinya.
https://www.youtube.com/watch?v=K5p2OPF5b1A&t=26s
Larangan Islam dalam Hubungan Suami Istri yang Kelima: Dilarang berhubungan intim saat istri haid
“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: ‘Haidh itu adalah kotoran.’ Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari perempuan di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allâh kepadamu. Sesungguhnya Allâh menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri,” (QS. Al-Baqarah/2: 222).
BACA JUGA: Hukum Darah yang Keluar Setiap Kali Jima?
Larangan Islam dalam Hubungan Suami Istri yang Keenam: Dilarang menyebarluaskan masalah hubungan
“Sesungguhnya di antara manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hari Kiamat adalah laki-laki yang menyetubuhi istrinya dan istrinya memberikan kepuasan kepadanya, kemudian menyebarkan rahasia istrinya,”( Diriwayatkan oleh Imam Muslim (2597) dan Abu Dawud (a227). []